Makassar, Sonora.ID - Bank Indonesia memproyeksi Aliran Uang Keluar (Outflow) Periode Pemilu Tahun 2024 mencapai Rp1,26 triliun. Angka tersebut tumbuh positif sebesar 45,6% dari Pemilu pada 2019 lalu. Demikian disampaikan Deputi Head Bank Indonesia Perwakilan Sulawesi Selatan, Rudy Bambang Wijanarko dalam jumpa pers di Makassar, Selasa (8/2/2024).
Ia menjelaskan, pada Pemilu 2019 lalu, outflow mencapai Rp864,65 Milyar yang meliputi Uang Pecahan Besar (UPB) sebesar Rp848,91 Milyar, lalu Uang Pecahan Kecil (UPK) sebesar Rp15,74 Milyar. Rudy bilang, meningkatnya outflow tahun ini dikarenakan momen Pemilu bertepatan dengan Imlek.
"Hal ini lebih disebabkan adanya Momen Hari Raya IMLEK pada periode yang hampir bersamaan dengan Pemilu 2024," ujarnya.
Tak hanya Pemilu, outflow juga diproyeksi meningkat pada periode Ramadhan dan Idul Fitri (RAFI) tahun ini. Kebutuhan uang pada periode tersebut diperkirakan akan mencapai Rp5,5 triliun, tumbuh positif sebesar 5% dari kebutuhan pada tahun 2023.
Baca Juga: Hati-Hati Peredaran Uang Palsu, Berikut Tips Mengetahui Keaslian Rupiah!
Menurut Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan, Rizki Ernadi Wimanda, Aliran Uang Kartal periode Ramadhan dan Idhul Fitri memang menunjukan tren peningkatan. Itu terlihat pada momen RAFI 2023 lalu, secara total outflow tercatat sebesar Rp5,3 triliun, tumbuh 9,3% dibanding 2022.
"Pada RAFI 2023, outflow uang pecahan besar mencapai Rp4,9 triliun meningkat sebesar 8,6% jika dibandingkan dengan periode sebelumnya. Uang pecahan kecil juga naik sebesar 18,3% atau mencapai Rp371,8 milyar," imbuh Rizki.
Peningkatan kebutuhan uang pada momen RAFI, kata Rizki, didasari pertimbangan berbagai kebijakan pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang terus berlanjut dan semakin membaik. "Peningkatan transaksi masyarakat serta peningkatan mobilitas pada momen mudik lebaran juga menjadi indikator utamanya," tutup Rizki.