Find Us On Social Media :
ilustrasi 3 Prinsip Pengambilan Keputusan Guru Penggerak yang Paling Lengkap (canva by FatCamera from Getty Images Signature)

3 Prinsip Pengambilan Keputusan Guru Penggerak yang Paling Lengkap

Muhammad Aliefuddin Sayyaf - Senin, 12 Februari 2024 | 09:15 WIB

Sonora.ID- Berikut ini adalah ulasan tentang 3 Prinsip Pengambilan Keputusan Guru Penggerak yang Paling Lengkap.

Sebagai pelopor inovasi dan penggerak kemajuan pendidikan, seorang Guru Penggerak dituntut untuk mampu mengambil keputusan yang matang dan berdampak positif.

Tidak hanya sekedar memilih jalur tercepat, tapi juga mempertimbangkan berbagai aspek dan nilai-nilai kebajikan.

Nah, untuk mencapai hal tersebut, Guru Penggerak dibekali dengan 3 prinsip pengambilan keputusan yang mumpuni. Mari kita bahas satu per satu:

Baca Juga: Pengukuhan Guru Penggerak Sebagai Momen Percepatan Proses Pembelajaran yang Bertransformasi di Kubu Raya

1. Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking)

Prinsip ini mengajak Guru Penggerak untuk berorientasi pada masa depan.

Sebelum mengambil keputusan, penting untuk bertanya pada diri sendiri, "Apa tujuan akhir yang ingin dicapai? Dampak apa yang diharapkan dari keputusan ini?" Dengan visi yang jelas, Guru Penggerak bisa menilai berbagai opsi dan memilih yang paling efektif dalam mewujudkan pembelajaran yang bermutu dan berpihak pada murid.

Contoh penerapan: Seorang Guru Penggerak ingin meningkatkan kompetensi membaca siswa kelas 4.

Alih-alih langsung menambah jam pelajaran, ia mempertimbangkan berbagai metode inovatif seperti pembelajaran terdiferensiasi, pemanfaatan teknologi pendidikan, dan kolaborasi dengan orang tua.

Ia memprediksi dampak jangka panjang masing-masing opsi dan memilih yang berpotensi memberi hasil terbaik bagi pembelajaran siswa.

Baca Juga: Rangkuman Modul 1.4 Budaya Positif untuk Guru Penggerak 2023 Lengkap

2. Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking)

Prinsip ini menekankan pentingnya berpegang pada aturan, etika, dan nilai-nilai yang berlaku.

Sebelum bertindak, Guru Penggerak mesti memastikan keputusannya tidak melanggar kode etik guru, regulasi pendidikan, ataupun kesepakatan yang sudah ada.

Prinsip ini memastikan keputusan berjalan sesuai koridor, adil, dan bisa dipertanggungjawabkan.

Contoh penerapan: Saat menghadapi siswa yang melanggar tata tertib, Guru Penggerak tidak boleh asal menghukum.

Ia harus memahami aturan sekolah, mempertimbangkan kondisi siswa, dan menerapkan sanksi yang mendidik serta sesuai prosedur.

Prinsip ini juga berlaku dalam penggunaan dana pendidikan, pengembangan kurikulum, dan kebijakan lainnya.

Baca Juga: Rangkuman Modul 2 Guru Penggerak 2023 yang Paling Lengkap dan Terbaru

3. Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking)

Prinsip ini mengajak Guru Penggerak untuk mengambil keputusan yang berpusat pada kepentingan dan kesejahteraan murid.

Keputusan harus mempertimbangkan kebutuhan individual siswa, latar belakang sosial budaya mereka, dan potensi yang dimiliki.

Rasa empati dan kepedulian menjadi pendorong utama dalam memilih tindakan yang terbaik bagi setiap anak didik.

Contoh penerapan: Saat melihat siswa kesulitan memahami materi pelajaran, Guru Penggerak tidak hanya memberikan instruksi ulang.

Ia berinisiatif mencari tahu kesulitan spesifik siswa, memberikan pendekatan pembelajaran yang berbeda, dan menawarkan dukungan tambahan.

Keputusan ini diambil dengan dilandasi rasa peduli terhadap kemajuan tiap siswa, terlepas dari kemampuan akademik mereka.

Baca Juga: Contoh Lembar Rencana Pengembangan Diri Guru Penggerak Tahun 2023

Menyatukan Ketiga Prinsip: Kolaborasi untuk Keputusan Terbaik

Ketiga prinsip pengambilan keputusan tersebut tidaklah berdiri sendiri. Guru Penggerak dituntut untuk dapat memadukannya secara fleksibel dan situasional.

Kadangkala, keputusan harus memprioritaskan hasil akhir, sementara di lain waktu, pertimbangan etika dan kepedulian pada siswa mungkin lebih dominan.

Selain itu, kolaborasi menjadi penting dalam proses pengambilan keputusan.

Mendiskusikan berbagai opsi dengan rekan guru, kepala sekolah, hingga orang tua dapat memperkaya perspektif dan menghasilkan keputusan yang lebih komprehensif.

Dengan menerapkan ketiga prinsip ini dan mengoptimalkan kolaborasi, Guru Penggerak dapat menjadi pemimpin yang bijaksana, mampu mengambil keputusan yang berdampak positif, dan senantiasa mengutamakan kemajuan pendidikan serta kesejahteraan seluruh muridnya.

Semoga artikel ini bermanfaat!

Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.