Jakarta,Sonora.Id - Kaum ibu memiliki kewajiban untuk membangun masyarakat dimulai dengan mendidik anak-anaknya menjadi generasi yang literat.
Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) E. Aminudin Aziz menyatakan literasi yang dimaksud bukan sekadar kemampuan membaca, menulis, atau berhitung. Tetapi, masyarakat yang mampu meningkatkan kapasitas dan kecakapan hidup dengan menjadi manusia yang literat.
Hal ini disampaikannya dalam kegiatan penandatanganan nota kesepahaman antara Perpusnas dan Dharma Wanita Persatuan Pusat di Jakarta, pada Senin (19/2/2024). Dengan kerja sama ini, Dharma Wanita Persatuan dapat ikut berperan dalam mewujudkan peningkatan literasi melalui pemberdayaan perpustakaan.
Plt. Kepala Perpusnas mengatakan akan mendukung berbagai program yang dilakukan Dharma Wanita Persatuan Pusat, terutama untuk bersinergi dengan program Perpusnas.
“Perpusnas menginisiasi untuk mengembangkan perpustakaan di level desa melalui sinergi dengan taman baca masyarakat, dengan mengirimkan masing-masing seribu buku ke sepuluh ribu perpustakaan desa,” tuturnya.
Program ini akan diselaraskan dengan berbagai pihak yang memiliki peran sama di bidang peningkatan literasi masyarakat. “Kami ingin program ini memiliki dampak yang lebih besar apabila dilakukan bersama-sama,” sebutnya.
Pada kesempatan sama, Ketua Umum Dharma Wanita Persatuan Pusat Franka Nadiem Makarim mengukuhkan Dharma Wanita Persatuan Perpusnas. Dia menyambut baik jalinan kerja sama antara Dharma Wanita Persatuan Pusat dan Perpusnas.
“Kerja sama ini merupakan wujud komitmen kita bersama untuk meningkatkan literasi di Indonesia melalui pemberdayaan dan pemanfaatan perpustakaan,” terangnya.
Menurutnya, menumbuhkan minat dan kecintaan masyarakat pada membaca merupakan upaya besar yang membutuhkan proses panjang. “Saya yakin sekali dengan kolaborasi Perpusnas dan Dharma Wanita Persatuan kita dapat mendukung berbagai program yang akan dilakukan, baik di pusat maupun daerah,” tuturnya.
Dia menjelaskan, kegiatan Dharma Wanita Persatuan senantiasa dilandasi semangat kolaborasi dan dampak serta manfaatnya dapat dirasakan bagi keluarga, lingkungan, bangsa dan negara.
“Mari terus kuatkan gotong royong untuk memajukan perpustakaan dan memajukan literasi di Indonesia,” pungkasnya.