Find Us On Social Media :
Pj Sekda Jabar saat membuka Forum Perangkat Daerah BPBD Jabar di Soreang Kab. Bandung, Selasa (20/2/2024). (Dok. Diskominfo Jabar)

Sepanjang 2023 Kejadian Bencana di Jabar Tinggi, Pj Sekda Minta Sinergi dan Kolabirasi Ditingkatkan

Indra Gunawan - Rabu, 21 Februari 2024 | 12:10 WIB

Kab. Bandung, Sonora.ID - Sebagai provinsi yang tingkat kebencanaannya tinggi, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) makin meningkatkan sinergitas dan kolaborasi semua pihak.

"Provinsi Jawa Barat yang rentan kebencanaan, untuk itu harus lebih ditingkatkan lagi sinergi dan kolaborasi antar perangkat daerah, serta bergotong royong mengantisipasi dan menangani kebencanaan dan kebakaran di Jabar," ucap Penjabat (Pj) Sekda Jabar Taufiq Budi Santoso saat membuka Forum Perangkat Daerah BPBD Jabar di Hotel Grand Sunshine, Kabupaten Bandung, Selasa (20/2/2024).

Dalam siaran persnya, disebutkan forum tersebut digelar bertujuan untuk menyerap masukan dan pertimbangan dari pemangku kepentingan daerah dalam rangka penajaman target kinerja dan sasaran kegiatan dalam rancangan kinerja BPBD tahun 2025.

Pada kesempatan tersebut Taufiq mengingatkan kembali posisi Jawa Barat yang rentan kebencanaan.

"Kita ini provinsi di Indonesia yang jumlah kejadian bencananya cukup tinggi. Tahun 2023, jumlah kejadian bencana di Jabar lebih dari 2.049 dan kalau kita rata-rata per bulan kurang lebih ada 170 kejadian bencana yang terjadi di seluruh kabupaten kota," ungkap Taufiq.

Baca Juga: Disdagin Kota Bandung Pastikan Beras Ada di Pasaran

Melihat tingginya angka tersebut, Taufiq mengharapkan sinergi dan kolaborasi antar perangkat daerah terus dan makin terjalin, bergotong royong dalam mengantisipasi dan menangani kebencanaan dan kebakaran di Jabar.

Ia juga mengingatkan perangkat daerah untuk lebih memahami mitigasi bencana dan menyusun kebijakan-kebijakan daerah yang lebih preventif guna mengurangi risiko.

"Apapun kebijakan itu harus mempertimbangkan dan sensitif terhadap kerawanan bencana. Jadi kalau kita memahami tentang mitigasi bencana, maka harus lebih preventif," ujar Taufiq.

"Dalam menyusun kebijakan-kebijakan supaya lebih tepat sasaran dengan memperhatikan aspek perencanaan, pengorganisasian pelaksanaan, dan pengendalian," imbuhnya.