Find Us On Social Media :
Direktur P2PM Kemenkes RI dr. Imran Pambudi (pakai iket) didampingi Plh. Asda 1 Bidang Kesra Setda Jabar Dodo Suhendar (kiri) saat wawancara usai Kick-Off USAID Bebas TB di Provinsi Jawa Barat, Rabu (21/2/2024). (Sonora/Indra Gunawan)

Pemprov Jabar Siap Berantas TBC

Indra Gunawan - Rabu, 21 Februari 2024 | 15:40 WIB

Bandung, Sonora.ID - Ada enam Kabupaten/Kota di Jawa Barat (Jabar) yang jumlah penderita Tuberkolosis atau TBC nya tinggi, yaitu Kabupaten Bogor, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bekasi, Kota Bandung, Kabupaten Sukabumi dan Kota Bekasi.

"Kami berharap dukungan dari seluruh pihak, untuk memberantas tuberkulosis atau TBC," ucap Pelaksana Harian (Plh) Asda 1 Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Jabar Dodo Suhendar di Bandung, Rabu (21/2/2024).

Dodo mengemukakan, tingginya jumlah penduduk di Jabar, sangat berimplikasi dengan tingginya kasus TBC di Jabar.

"Dari data kami, kini kasus TBC di Jabar mencapai 233.334 kasus. Tertinggi secara nasional atau 22 persen dari total kasus di seluruh Indonesia," ungkap Dodo.

Menurutnya, untuk memberantas penyebarannya, sangat diperlukan sinergitas dan kolaborasi semua stakeholders, seperti salah satunya kegiatan yang dilakukan Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID), bertajuk Kick-Off USAID Bebas TB di Provinsi Jawa Barat.

Baca Juga: Sepanjang 2023 Kejadian Bencana di Jabar Tinggi, Pj Sekda Minta Sinergi dan Kolabirasi Ditingkatkan

"Kami sangat mengapresiasi adanya kontribusi dalam mendukung pemerintah untuk mengurangi TBC, terutama di Jawa Barat. Sinergi dan kolaborasi seluruh pihak yang terlibat, saya yakin akan mencapai hasil yang optimal. Dukungan dan partisipasi aktif sangat berarti, mencapai Jawa Barat bebas TBC," ungkap Dodo.

Selain itu, tingginya kasus TBC ini juga berdampak dengan ekonomi.

"Dibutuhkan anggaran sekitar Rp6,5 triliun, hanya untuk mengobati pasien TBC. Nah, itu bisa untuk beasiswa 48 ribu mahasiswa. Kalau uang habis menangani TBC, tentu sulit mencapai Indonesia Emas 2045," beber Dodo.

Sementara itu, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Luar (P2PM) Kementerian Kesehatan RI dr. Imran Pambudi mengatakan, walau di Jabar tinggi kasus TBC, namun secara program yang dilakukan, telah cukup baik, mulai dari tracing hingga pengobatan.