Find Us On Social Media :
Ilustrasi Beras Bulog. (Dok. Diskominfo Bdg)

Proses Administrasi Panjang Sebabkan Beras Bulog di Retail Bandung Kosong

Indra Gunawan - Kamis, 22 Februari 2024 | 19:55 WIB

Bandung, Sonora.ID - Saat inspeksi ke beberapa toko retail di Kota Bandung terkait keberadaan beras Bulog, Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat (Jabar) Bey Machmudin menyebut bahwa beras tersebut di toko retail kosong.

Hal ini terjadi bukan karena ada penimbunan, melainkan karena proses administrasi yang cukup panjang.

"Beras Bulog itu ada tapi memang di retail kosong. Itu bukan ditimbun, tapi karena proses pengadaan beras oleh retail yang sedikit terhambat karena administrasi dalam permintaan beras yang diharuskan ke Bulog Pusat terlebih dahulu," kata Bey usai membuka Forum Perangkat Daerah Sekretariat Daerah (Setda) Jabar di Aula Barat Gedung Sate, Kamis (22/2/2024).

"Jadi dari kunjungan ke beberapa toko retail kemarin itu ya beras Bulog kosong karena memang proses administrasinya panjang. Jadi surat pengajuannya harus ke (Bulog) pusat dulu, agar tercatat," ungkap Bey.

Bey menuturkan, beras yang tersedia di toko-toko retail itu adalah beras premium dengan harga eceran tertinggi (HET).

Baca Juga: Disdagin Kota Bandung Pastikan Beras Ada di Pasaran

"Kalau beras lain ada, tapi premium, bukan beras Bulog," kata Bey.

"Di Toko Yogya juga kosong, namun informasinya Yogya di Kota Cirebon sudah masuk per hari ini. Nanti saya cek ke beberapa retail lagi," tegasnya.

Bey juga menuturkan bahwa pasokan beras Bulog aman, stok yang ada saat ini sebanyak 57 ribu ton, dan akan ada tambahan 20 ribu ton beras impor.

"Jadi sampai Lebaran itu aman dan impor itu jalan terus untuk beras, jadi dipastikan aman," ungkapnya.

Disinggung mengenai tingginya harga beras di pasaran dimana beras medium mulai dari Rp13 ribu sampai Rp15 ribu per kilogram, dan beras premium sampai Rp17 ribu per kilogram, Bey menyebut, bahwa Bulog sudah mulai menyalurkan beras bantuan.

"Bulog, lalu dinas Indag di kota kabupaten juga sudah mulai melakukan penyaluran. Mereka jemput bola langsung ke kecamatan, tapi saya juga minta kalau kecamatan itu dibagi lagi per RW atau RT jadi titiknya banyak sehingga tidak ada antrean, karena barangnya ada," sebut Bey.

Untuk itu Bey kembali meminta masyarakat untuk tenang dan tidak sampai melakukan penimbunan, karena stok beras untuk Jawa Barat dipastikan aman dan tersedia baik di pasar rakyat maupun gudang Bulog.