Find Us On Social Media :
Presiden Jokowi meninjau SPAL-DT Losari di Makassar (Dok Sekretariat Presiden)

Presiden Jokowi Harap SPAL-DT Kurangi Pencemaran Limbah Cair di Makassar

Dian Mega Safitri - Jumat, 23 Februari 2024 | 18:40 WIB

Makassar, Sonora.ID - Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPAL-DT) Losari yang berada di Kawasan Metro Tanjung Bunga Makassar resmi beroperasi.

Proyek Strategis Nasional (PSN) tersebut diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Kamis, 22 Februari 2024.

"Sistem pengelolaan air limbah domestik terpusat di Losari ini sangat penting untuk mengelola air limbah cair agar ramah lingkungan dan meningkatkan kualitas air tanah dan air baku serta meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat kita," ujar Presiden Jokowi dalam sambutannya.

Selain itu, proyek yang menelan anggaran Rp1,2 Triliun itu juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap masalah pencemaran lingkungan di Kota Makassar.

Apalagi, sistem tersebut dapat memberikan manfaat nyata bagi rumah tangga sekitar.

Presiden pun berpesan agar pengoperasian SPAL-DT menjadikan penanganan air limbah di Kota Makassar makin terintegrasi.

Dengan demikian, kualitas lingkungan dan taraf hidup masyarakat Kota Makassar juga makin meningkat.

"Kota Makassar makin bersih, kualitas lingkungan, kualitas air tanah, kualitas air baku makin baik dan masyarakat makin sehat dan produktif," pungkasnya.

Diketahui, pembangunan SPAL-DT dimulai pada 2019 hingga 2023. Kapasitas SPAL-DT Losar mencapai 16 ribu meter kubik per hari dengan panjang jaringan perpipaan air limbah mencapai 96 km. Fasilitas tersebut bisa melayani 41 ribu kepala keluarga.

Baca Juga: Presiden Jokowi Perintahkan Menteri PUPR Bangun Stadion di Makassar Tahun Ini

Sementara itu, Wali Kota Makassar Danny Pomanto menuturkan, pengelolaan air limbah ini menggunakan teknologi paling baru yang kemungkinan juga digunakan di IKN.

Ia menyebut, SPAL-DT Losari akan mengcover daerah downtown, daerah-daerah tengah atau pusat kota.

"Penggunaan SPAL-DT akan dikenakan tarif sama halnya dengan PDAM," ucap Danny.

Karena itu, kata Danny, daerah-daerah yang memiliki kemampuan tinggi akan didahulukan pelayanannya.

Adapun pengolahan limbah pada daerah pinggiran kota disiapkan Layanan Lumpur Tinja Terjadwal (LLTT), yang sudah terjadwal dan menjadi percontohan di Indonesia.