Pontianak, Sonora.ID - Puncak acara Saprahan Khatulistiwa 2024 dilaksanakan pada Jumat, 23 Februari 2024 di Pontianak Convention Center dimana pada kegiatan ini menghadirkan agenda Launching Calendar of Event Kalbar tahun 2024 dan Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Pemasaran Pariwisata yang dibuka langsung oleh Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat dr. Harisson, M.Kes., dengan didampingi Pj Ketua TP-PKK Kalbar, Ny. Windy Prihastari Harisson, S.STP., M.Si., yang juga merupakan Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kalbar, Deputi Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi & Moneter
Bank Indonesia, Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenparekraf RI, Forkopimda Prov Kalbar, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalbar di Pontianak Convention Center (PCC), Jumat, 23 Februari 2024.
Peserta Rakor Pariwisata se-Indonesia dimanjakan dengan beberapa hiburan seperti tarian dan fashion show Saprahan Khatulistiwa serta penayangan video Calendar Of Events Kalbar.
Calendar of Event Kalimantan Barat merupakan salah satu program strategis dalam upaya untuk mempromosikan keindahan destinasi wisata dan keunikan budaya yang ada di Provinsi Kalimantan Barat dan merupakan salah satu upaya perwujudan percepatan pembangunan ekonomi kreatif.
Baca Juga: Bukti BI Selalu Memberikan Solusi Bagi Masyarakat
Anggota Dewan Gubernur Bank Indonesia Juda Agung menyatakan bahwa Bank Indonesia terus mendukung selalu UMKM baik dari kurasi supaya kualitasnya semakin bagus.
“Bank Indonesia terus mendukung selalu baik dari kurasi supaya kualitasnya bagus, kemudian dari sisi digitalisasi dan juga mendorong ekspornya, “ ujarnya sambil mengelilingi stand – stand pameran UMKM yang berpartisipasi.
Menurutnya produk UMKM bisa sangat bersaing dilihat dari kualitasnya, inovasi, narasi, kemudian teknologi digitalnya, akses keuangan dan dari sisi regulasi dari pemangku kebijakan di sektor UMKM. Dia menambahkan UMKM dapat meningkatkan kesejahteraan dari pelaku UMKM itu sendiri.
“Tentu dengan mereka bisa menjual dengan banyak, kesejahteraan mereka akan meningkat, “ imbuhnya.
Sementara terkait dengan pembayaran digital Bank Indonesia yaitu Kris saat ini sudah digunakan lebih dari 30 juta merchant. “90 persennya UMKM”, “ jelasnya.