Find Us On Social Media :
Gerakan Literasi di Bumi Cenderawasih, Papua (Dok Perpusnas)

Perpusnas Gencarkan Budaya Literasi di Tanah Papua

Jumar Sudiyana - Kamis, 29 Februari 2024 | 15:15 WIB

Jayapura, Sonora.Id - Kondisi literasi masyarakat di Bumi Cendrawasih masih jauh dari kata memuaskan. Perlu kampanye masif dari kampung-kampung untuk membangun budaya baca di lingkungan keluarga. Keberadaan duta baca dari kalangan generasi milenial mendesak dibutuhkan sebagai fasilitator yang bersentuhan langsung dengan mayoritas generasi saat ini.

“Nantinya mereka adalah bagian dari generasi Indonesia Emas,” ucap Duta Baca Provinsi Papua Michael Jhon Yarisetouw pada Bincang-Bincang Duta Baca Indonesia di kantor Gubernur Papua, Kamis, (29/2/2024).

Persoalannya saat ini, sebagian besar masyarakat lebih senang menonton daripada membaca. Tayangan audio visual dan media sosial sudah benar-benar memanjakan mata siapa pun.

Berbeda dengan aktivitas membaca yang melibatkan penggunaan indra penglihatan dan saraf - saraf di otak.

“Dalam proses penerimaan informasi, otak akan dituntut untuk fokus terhadap informasi yang sedang dibacanya. Dengan membaca buku, seakan kita bertemu dan berbicara dengan orang yang cerdas,” tambah penulis Jose Alvian Ohei.

Di era saat ini, sangat mudah menjadi orang hebat karena kebanyakan orang memilih untuk gampang menyerah, memilih hidup santai, hingga akhirnya menjadi tidak produktif di tengah kemudahan yang ditawarkan.

Jika seseorang memiliki kebiasaan membaca, maka akan tahu informasi mana yang benar dan tidak. Karena membaca bukan sekedar sebagai hiburan tapi juga melatih kognitif manusia sehingga mampu mempengaruhi perilaku sebelum mengambil tindakan.

“Oleh sebab itu, kebiasaan membaca harus dipupuk sejak dini. Orang tua pun punya peran penting untuk membudayakan perilaku gemar membaca,” ujar Staf Ahli Gubernur Papua Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Elsye Rumbekwan.

Sementara itu, aktivis literasi Rumah Baca Yoboi, Hanny Felle, mengungkapkan bahwa motivasi besar mendirikan rumah baca karena berangkat dari keresahan melihat anak-anak di desanya tidak memiliki kegiatan setelah pulang sekolah.

Peraih Nugra Jasa Dharma Pustaloka edisi 2023 dari Perpustakaan Nasional mengakui ide membangun rumah baca karena terinspirasi Gol A Gong sewaktu berkunjung ke Rumah Dunia di Serang pada 2017 silam.

“Bergeraklah dari wilayah dimana dirimu berada, maka dengan begitu mereka akan datang mencari,” Hanny berpesan.

Pemerintah pun diminta Hanny harus jeli melihat pergerakan masyarakat dalam memantik kegemaran membaca di wilayahnya. Karena bisa jadi gaya dan cara mereka mungkin tidak terdeteksi. Namun, bukan berarti tidak melakukan apa-apa.

Kegiatan Duta Baca Berdaya Dengan Buku merupakan satu dari sekian program besar Gerakan Indonesia Membaca yang digawangi Perpustakaan Nasional untuk meningkatkan kualitas literasi masyarakat Indonesia.