Palembang, Sonora.ID - Hilirisasi batubara menjadi dymethil ethe (DME) dapat menjadi salah satu langkah dalam upaya diversifikasi sumber energi di Provinsi Sumatera Selatan.
Diversifikasi ini penting untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil yang berkontribusi pada emisi gas rumah kaca dan meningkatkan keberlanjutan energi.
Hal ini disampaikan Energy Campaigner Trend Asia, Novita Indri saat membuka kegiatan Diskusi Publik hilirisasi batubara menjadi dymethil ether (DME) di kawasan Industri Tanjung Enim Kab. Muara Enim, Hotel Amaris Palembang (8/2/2024).
Dalam kesempatan ini hadir juga sebagai narasumber Prof. Dr. Ir. Leila Kalsum, M.T Guru Besar Bidang ilmu Teknik Energi dan Lingkungan Politeknik Negeri Sriwijaya.
Dalam diskusi ini Leila Kalsum menyampaikan bahwa proses energi terbarukan diharapkan melibatkan berbagai pemangku kepentingan yang berperan penting dalam memastikan keberhasilan dan keberlanjutan implementasi energi terbarukan tidak hanya pemerintah atau akademis akan tetapi semua pihak termasuk didalamnya masyarakat.
”Semua pihak harus peduli, minimal dilingkungan terkecil kita saja”, ujarnya.
Menanggapi pertanyaan awak media mengenai plus minus Dimethyl Ether (DME) terutama di Indonesia, Leila Kalsum mengatakan saat ini kita mengalami kekurangan suplai LPG sehingga pemerintah berupaya dalam pemenuhan kebutuhan tersebut.
“Bagaimana supaya bisa dihasilkan LPG yang lebih memenuhi kebutuhan, masalah kelebihan dan kekurangan sebenernya menyerupai LPG”ungkapnya.
“Dimethyl Ether (DME) memiliki nilai kalor yang lebih rendah dibandingkan dengan bahan bakar lain seperti bensin, diesel, atau gas alam. Meskipun memiliki nilai kalor yang lebih rendah, DME memiliki beberapa keunggulan salah satunya DME memiliki sifat pembakaran yang bersih dengan emisi yang rendah dan mudah terurai,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua AJI Sumsel Fajar Wiko menyampaikan dari sudut pandang Jurnalis terkait Hilirisasi batubara menjadi dymethil ether (DME) di kawasan Industri Tanjung Enim Kab. Muara Enim.
Menurutnya gasifikasi batubara dan konversi menjadi Dimethyl Ether (DME) merupakan topik yang kompleks, baik dari segi teknis maupun dampaknya terhadap lingkungan dan masyarakat.
Faktor-faktor ini membuat media kesulitan untuk memberikan penjelasan secara mudah kepada pembaca.
Ia menambahkan, penting bagi media untuk terus berusaha menyediakan informasi yang lengkap dan mudah dimengerti tentang gasifikasi batubara, serta untuk mendorong transparansi dari pihak-pihak yang terlibat dalam proyek tersebut hal ini akan membantu masyarakat memahami secara lebih baik.
Dalam kegiatan ini juga diisi dengan diskusi dan tanya jawab antara narasumber dan peserta yang hadir. Antara lain lembaga CSO, NGO, Organisasi Mahasiswa dan Media, seperti Radio Sonora Palembang, RRI Sumsel, dan media lainnya.
Penulis: Dina