Palembang, Sonora.ID - Narkoba singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif berbahaya lainnya. Narkotika digunakan untuk penghilang rasa sakit, psikotropika bisa mengubah prilaku.
Narkotika dan psikotropika dimanfaatkan untuk tindakan medis namun diatur penggunaannya.
Bahan adiktif bisa membuat seseorang kecanduan, contohnya rokok, vape, serta bahan-bahan yang mudah menguap.
Narkoba golongan satu seperti sabu, ganja, kokain, Ineks, putau dilarang dan bukan untuk pengobatan.
“ kita harus hati-hati bila ditawari obat. Bila tidak ada bpomnya, tidak ada indikasinya jangan diminum obat itu. Sekarang narkoba banyak dimodifikasi seperti sabu berkemas coklat, dicampur minuman, berbentuk cairan. Yang penting bagaimana mereka bisa menjual barang haram tersebut. Kita harus punya ketahanan pribadi yang kuat,” ujar Ika Wahyuni Hindaryati, SKM, MSI – Koordinator Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNNP Sumsel dalam live talkshow di Sonora Palembang, Selasa (19/03/2024).
Ika menjelaskan factor penyebab seseorang terkena narkoba dimulai dari diri sendiri. Bagaimana ketahanan diri sendiri, keimanannya yang kuat.
Baca Juga: Ketahanan Keluarga dalam Mencegah Penyalahgunaan Narkoba
Kemudian faktor lingkungan, factor ketersediaan obat itu sendiri, factor social ekonomi
“ kita harus cerdas dalam memfilter pengaruh luar dan menjalankan apa yang baik atau tidak,” ujarnya.
BNNP Sumsel memiliki empat sasaran lingkungan dalam pencegahan narkoba. lingkungan keluarga dan masyarakat, lingkungan instansi pemerintah dan swasta, lingkungan pendidikan.
“ Memang tidak mudah membuat seseorang untuk action meskipun sudah diberi pelatihan. Juga terkait anggaran. Masalah narkoba bukan tanggung jawab BNN saja tapi seluruh lapisan masyarakat,” tandasnya.
Bila ada anggota keluarga yang terjerat narkoba sebaiknya tidak takut melapor ke BNN. Bisa melalui call center 184.
Di BNN ada klinik konsultasi baik dokter maupun psikologinya. Mereka siap membantu. Bila memerlukan rehabilitasi nanti akan dirujuk baik balai rehabilitasi swasta maupun milik pemerintah.
Untuk mengetahui anggota keluarga apakah terjerat narkoba atau tidak, yakni dengan melihat apakah ada perubahan prilaku.
Bila awalnya aktif kemudian menjadi malas, awalnya baik menjadi emosian dan sensitive, ada perubahan prilaku yang tidak biasa maka ia perlu dicurigai.
“ untuk cara cepatnya dengan test urine. Selain melihat ada atau tidaknya perubahan prilaku sesorang. Bila ada yang terdeteksi dirangkul. Cari yang bisa jadi panutan dan beri pemahaman. Disentuh dengan hati,” ujarnya.
Agar terhindar dari narkoba masyarakat sebaiknya meningkatkan keimanan dan ketakwaan sesuai dengan agamanya masing-masing, menjaga keharmonisan dalam keluarga, rajin berolahraga, istirahat yang cukup, bila ada masalah curhat ke orang yang tepat, makan makanan begizi, bergaul dengan orang-orang yang membawa ke hal-hal positif.
Baca Juga: Komitmen Berantas Narkoba, BNNP Kalsel Terapkan Enam Standar Layanan