KUBU RAYA, Sonora.ID - Bank Indonesia bersama Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) bersinergi melalui Ultimate Flagship Event yaitu Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), yang tahun ini rencananya akan dilakukan Kick Off untuk GNPIP Kalimantan di Samarinda, 27 Maret 2024 bersama dengan TPID Provinsi Kalimantan Barat. Hal tersebut Sebagai bentuk komitmen dalam pengendalian inflasi daerah, khususnya pada aspek pangan strategis serta mendorong produksi guna mendukung ketahanan pangan secara integrative, massive, sustainable, dan berdampak nasional.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat N.A. Anggini Sari, dalam sambutannya pada acara “Panen Raya Padi” dalam rangka mendukung Program GNPIP Kalimantan Barat di Gapoktan Madiun Bersatu, Kab. Kubu Raya, Minggu, 24 Maret 2024. Menyampaikan Berbagai upaya yang telah dilakukan untuk pengendalian inflasi pangan Kalimantan Barat melalui strategi 4K (Ketersediaan Pasokan, Keterjangkauan Harga, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi Efektif, diantaranya:
Untuk Ketersediaan Pasokan yaitu Rencana penyaluran alsintan dan saprotan kepada Kelompok Tani komoditas padi, cabai rawit, dan hortikultura, salah satunya yang akan diseremonialkan di Samarinda untuk Kawasan Agropolitan Ketapang, yakni combine harvester sebesar Rp400 juta. Kemudian dari sisi Kerterjangkauan Harga yaitu, "Pelaksanaan OP/ GPM bersinergi dengan Dinas Ketahanan Pangan, Bapanas, dan Bulog. Hingga hari ini, telah dilakukan 63kali di seluruh Kalimantan Barat dan akan dilakukan lagi paling kurang 20 kali untuk memenuhi kebutuhan menjelang HBKN, " paparnya.
Baca Juga: Total Penerimaan Pajak Provinsi Sulut Capai 579,63 Miliar
Selanjutnya, Early warning system, secara internal sebagai reminder tindak lanjut yang dapat direkomendasikan apabila terdapat warning harga tidak wajar dari sebuah komoditas hingga nantinya diarahkan untuk segera melakukan OP/ GPM. Kemudian untuk Kelancaran Distribusi yaitu Dorongan fasilitasi ongkos angkut untuk mendorong keterjangkauan harga.
Disamping itu dari sisi Komunikasi Efektif, yaitu Koordinasi antar TPID se Kalimantan Barat, Koordinasi optimalisasi supply chain melalui KAD Singbebaswah, Rencana Capacity building TPID dan Pelaku Usaha, serta Komunikasi kebijakan dan pembentukan ekspektasi masyarakat.
"Hari ini, kita sangat berbahagia akan melakukan Panen Raya Padi yang selama ini telah digarap oleh Gapoktan Madiun Bersatu, salah satu binaan KPwBI Provinsi Kalimantan Barat, " jelasnya.
Sebagai informasi, Gapoktan Madiun Bersatu memiliki lahan seluas 150ha, dengan jumlah Kelompok Tani sebanyak 6 Kelompok, dengan rata – rata panen sebanyak 3ton per musim, dimana dalam satu tahun terdapat 2 kali musim tanam. Inilah potensi yang dapat kita gali dan optimalkan untuk meningkatkan ketahanan pangan di Kalimantan Barat melalui sinergi program GNPIP.
Baca Juga: Komunitas Vent Indo Kedatangan Tamu dari Gaza Palestina
Selain beras, Gapoktan Madiun Bersatu juga mengelola lahan hortikultura untuk cabai rawit, tomat, daun bawang, kacang panjang, dan jeruk sambal, dengan total luas lahan sekitar 15ha. Di samping itu, terdapat konsep integrated farming dimana Gapoktan Madiun Bersatu juga memiliki 50 ekor ternak sapi dan 200 ekor ternak kambing. (Penutup).
"Kami berharap kegiatan ini dapat meningkatkan sinergi dan kolaborasi Bank Indonesia bersama Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kalimantan Barat dalam memajukan sektor pertanian dan mendukung produktivitas klaster pangan di Kalimantan Barat melalui Optimalisasi 4K, " pungkas Anggini.
Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News.