Find Us On Social Media :
Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara. (Istimewa)

Krisis Air di Dusun Lima, Kades Loa Kulu Kota Berharap pada Solusi Jangka Panjang

Etty Hariyani - Rabu, 27 Maret 2024 | 11:10 WIB
TENGGARONG, Sonora.ID - Warga RT 21, 22, dan 23 yang berada di Jalan Datar Awan, Dusun Lima, Desa Loa Kulu Kota, Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara, saat ini tengah menghadapi krisis air bersih yang kian memburuk. Sumur bor kecil yang selama ini menjadi sumber air utama bagi mereka kini tidak lagi mampu memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari.
 
PDAM, yang seharusnya menjadi penyedia layanan air bersih, kini hanya mengirim air ke Samarinda. Hal ini menyebabkan warga Dusun Lima kehilangan akses langsung ke air bersih. Sumur bor yang ada seringkali mengering dalam beberapa minggu, sehingga pemerintah desa harus mengirimkan air dengan Water Tank (WT) ke RT yang terdampak.
 
“Kami terpaksa mengirimkan air dengan WT ke RT 21, 22, dan 23 karena sumur bor tidak dapat diandalkan,” ujar Muhamad Rizali, Kepala Desa Loa Kulu Kota.

 
Baca Juga: Evaluasi Kinerja BUMDes Makmur Marbun, Perangkat Desa Mampu Berkreatifitas untuk Mempercepat Laju Pembangunan Desa
 
Pemerintah Desa berencana untuk membangun sumur bor baru yang lebih besar untuk mendukung irigasi sawah, namun terhambat oleh keterbatasan sumber air yang ada. Sungai Mahakam, yang berpotensi menjadi sumber air baru, membutuhkan infrastruktur tambahan yang belum tersedia.
 
PT RRL, perusahaan yang bergerak di bidang plywood, telah menawarkan untuk menyediakan mesin pompa air berkapasitas besar. Namun, mereka menghadapi kendala karena kebutuhan lahan yang luas untuk instalasi. “Untuk instalasi pompa air, kami sangat membutuhkan donasi tanah,” ujar Rizali.
 
Kondisi jalan yang rusak di RT 22, yang masih berada di bawah kepemilikan PT RRL, menambah kesulitan warga. Mereka harus membayar sewa tahunan untuk menggunakan jalan tersebut, yang menambah beban ekonomi mereka.
 
Baca Juga: Makmur Marbun Pimpin Rakor Tindak Lanjut Hasil Evaluasi Kinerja Triwulan II Tahun 2024
 
“Pembayaran sewa jalan ini sangat memberatkan kami,” ungkap Rizali.
 
Meskipun Pemerintah Kabupaten telah membangun jalan penghubung ke Desa Jongkang dan Kota Samarinda, masalah air bersih dan infrastruktur jalan tetap menjadi fokus utama.
 
Masyarakat mendesak pemerintah untuk meningkatkan dukungan melalui program PAMSIMAS dan perbaikan infrastruktur jalan. “Kami memerlukan dukungan lebih, seperti yang diberikan ke RT 20 Jalan Loa Gagak, untuk pemasangan pipa air dan sambungan rumah di RT kami,” tutup Rizali. (Adv)

Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News.