Landak, Sonora.ID - Pj Bupati Landak Samuel mengatakan perlu adanya sinergitas dari pihak-pihak terkait untuk mencegah terjadinya penambahan kasus stunting baru, yang dimulai dari keluarga, masyarakat, lembaga pendidikan, dunia usaha, lembaga masyarakat serta lembaga pemerintah baik itu di tingkat desa, kecamatan hingga di tingkat kabupaten.
Hal itu disampaikannya saat menghadiri Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Landak Tahun 2024. Yang digelar di Desa Bilayuk, Kecamatan Mempawah Hulu, Kamis (28/03/2024).
"Pada kesempatan ini saya mengingatkan bahwa target kita pada tahun 2024 menurunkan prevalensi stunting hingga 14% yang saat ini prevalensi stunting sebanyak 32,5% menurut data SSGI Tahun 2022. Sinergitas kebijakan, program dan kegiatan di semua lini juga diperlukan untuk mengurangi faktor penyebab stunting yang sangat kompleks ini. Saat terjadinya kasus stunting, penanganan tidak hanya pada satu pihak saja, tetapi diperlukan juga kolaborasi, koordinasi dan aksi nyata bersama untuk dapat meningkatkan intervensi gizi spesifik dan sensitif," jelas Samuel.
Pada kesempatan ini Pj. Bupati Landak itu memberikan apresiasi kepada Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) atas kerjasama yang telah dibangun dan dirinya juga menyambut baik penyelenggaraan Rakor tersebut.
"Saya memandang agenda hari ini sebagai penegasan dan keseriusan bersama sekaligus upaya konkrit untuk menjaga komitmen kolaborasi dan sinergi. Baik dalam hal program kegiatan maupun dalam hal kesamaan persepsi serta tujuan, sehingga akselerasi mewujudkan prevalensi stunting Kabupaten Landak dapat berjalan seefektif dan seefisien mungkin," kata Samuel.
Adapun kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Badan dan Kepala Dinas Terkait di lingkungan Pemkab Landak atau yang mewakili, Pj. Ketua TP-PKK Kabupaten Landak, Camat Mempawah Hulu, Kepala Puskesmas Kec. Mempawah Hulu, Ketua TP-PKK Kec. Mempawah Hulu, Sekretaris TPPS Kec. Mempawah Hulu, Kepala Desa se-Kecamatan Mempawah Hulu, Ketua TP-PKK Desa se-Kecamatan Mempawah Hulu, serta pihak lainnya.
Dia juga menyampaikan bahwa penguatan koordinasi inilah yang menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam menghadirkan peran Pemerintah Daerah untuk menjawab tantangan dan permasalahan stunting.
"Membangun komitmen dan memperkuat koordinasi antar stakeholder tentu juga menjadi hal yang penting dalam proses pencegahan dan penanganan kasus stunting. Selain itu, diperlukan juga pendampingan keluarga, salah satunya juga telah dibuktikan dengan terbentuknya Tim Pendamping Keluarga atau TPK yang diharapkan mampu melakukan pendampingan/penyuluhan kepada keluarga berisiko stunting yang ada di Kabupaten Landak," tutup Samuel.
Baca Juga: Perputaran Uang Selama Lebaran 2024 Diprediksi Tembus Rp157, 3 Triliun