Banjarmasin, Sonora.ID – Yayasan BEKANTAN TB Kalimantan Selatan menggelar Focus Group Discussion (FGD) Pasien TBC RO, di Rest Area Poly MDR RSUD Ulin Banjarmasin, pada Senin (01/04).
FGD kali ini mengambil tema “Right to Breathe” yang bermakna Hak Asasi Manusia bagi Penderita TBC dan Masyarakat terdampak Tuberkulosis.
Di sela-sela kegiatan, Project Manager Yayasan Bekantan TB Kalimantan Selatan, Helmi, mengatakan bahwa tujuan digelarnya FGD ini adalah Untuk meningkatkan pemahaman masyarakat penderita TBC tentang hubungan antar manusia hak dan tuberkulosis.
Selain itu juga untuk membangun kapasitas masyarakat yang terkena dampak TBC untuk mendokumentasikan pelanggaran hak asasi manusia dialami oleh masyarakat yang terkena Tuberkulosis.
“Kami juga ingin menggali permasalahan dan hambatan yang ada pada penderita TBC selama menjalani pengobatan,” ucap Helmi.
FGD ini, lanjut Helmi, diharapkan juga dapat menambah pengetahuan dan pemahaman akan informasi dasar TBC kepada Pasien dan orang yang terdampak TBC.
“Menambah pengetahuan dan pemahaman akan Informasi Dasar TBC,” sambungnya.
Diakui Helmi, penanganan tuberkulosis tidak cukup hanya berfokus pada layanan kesehatan tatapi juga perlu berbasis pada hak asasi manusia dan kesetaraan jender.
Dengan begitu, stigma dan diskriminasi terhadap pasien TBC bisa diatasi, karena adanya pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang TBC dan hak dari pasien harus tersampaikan dengan baik.
“Itu membuat penanganan TBC bisa berperspektif pada HAM dan jender,” pungkasnya.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News