Makassar, Sonora.ID - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi awal musim kemarau di Sulawesi Selatan bagian selatan hingga tengah akan terjadi pada bulan April sampai Juni 2024.
Kemudian, Sulawesi Selatan bagian timur dan utara serta sebagian selatan akan terjadi di bulan Juli sampai Agustus 2024. Itu disampaikan Kepala Stasiun Klimatologi Sulawesi Selatan, Ayi Sudrajat dalam keterangan persnya baru-baru ini.
Menurutnya, dibandingkan dengan rata-rata data 30 tahun (1991-2020), awal musim kemarau diprakirakan umumnya maju 1-3 dasarian. "Sifat hujan selama musim kemarau 2024 diprakirakan umumnya normal," ujarnya.
Ia menyebut, puncak musim kemarau diprakirakan pada umumnya akan terjadi di bulan Agustus 2024. Karena itu, pada saat puncak musim kemarau, perlu diwaspadai daerah-daerah yang rentan terhadap bencana kekeringan ataupun kekurangan air bersih.
Di sisi lain, perlu kewaspadaan terhadap peningkatan munculnya potensi petir dan puting beliung di saat peralihan dari musim hujan ke musim kemarau yakni Maret-April 2024.
Baca Juga: Prediksi Musim Kemarau di Indonesia Menurut BMKG
Lebih jauh, BMKG menghimbau Pemerintah Daerah, institusi terkait, dan seluruh masyarakat untuk lebih siap dan antisipatif terhadap kemungkinan dampak musim kemarau terutama di wilayah bawah normal (lebih kering dibanding biasanya).
"Wilayah tersebut diprediksi dapat mengalami peningkatan risiko bencana kekeringan meteorologis, kebakaran hutan dan lahan, dan kekurangan sumber air," ucapnya.
Ayi mengatakan, tindakan antisipasi juga diperlukan pada wilayah yang diprediksi mengalami musim kemarau atas normal (lebih basah dari biasanya), terutama untuk tanaman pertanian dan hortikultura yang sensitif terhadap curah hujan tinggi.
"Pemerintah Daerah dapat lebih optimal melakukan penyimpanan air pada akhir Musim Hujan ini untuk memenuhi danau, waduk, embung, kolam retensi, dan penyimpanan air buatan lainnya di masyarakat melalui gerakan memanen air hujan," pungkasnya.