Find Us On Social Media :
Ilustrasi Mudik Lebaran (Kompas.com)

Jadikan Mudik Menyenangkan

Liliek Setyowibowo - Sabtu, 6 April 2024 | 13:10 WIB
 
Sonora.ID - Arus Mudik Lebaran 2024 hingga hari Sabtu (06/04/2024) ini terus meningkat.
 
Masyarakat meninggalkan Jakarta menuju beberapa kota tujuan mereka masing-masing menggunakan berbagai moda transportasi yang ada.
 
Fisik yang prima, apalagi bagi yang sangat berpuasa sangat dibutuhkan dan mungkin wajib. Lalu, kesiapan apa saja yang perlu diperhatikan sebelum mudik dan selama perjalanan mudik?
 
Praktisi Kesehatan, Ngabila Salama menyampaikan, bagi pemudik yang masuk dalam kempok usia rentan, seperti pralansia di atas 40 tahun yang memiliki komorbid cukup serius tidak hanya hipertensi dan diabetes militus, sebaiknya  melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum berangkat.
 
Demikian juga bagi pemudik yang memiliki riwayat penyakit jantung, stroke, gagal ginjal kronis, ibu hamil 28 minggu, juga disarankan memeriksa kesehatan sebelum berangkat. Mengapa?
 
"Untuk mengantisipasi terjadi kemacetan berjam-jam di dalam perjalanan," ujar Nagbila dalam keterangannya.
 
Lalu, apa saja yang harus disiapkan pemudik di dalam perjalan mereka?
 
Ngabila menyampaikan, pemudik wajib membawa obat-obatan rutin pribadi yang harus diminum tepat waktu, vitamin untuk menjaga imunitas seperti vitamin C dan vitamin D3, penderita asma /PPOK/sesak nafas juga diharapkan membawa obat uap/inhaler untuk antisipasi serangan kambuh.
 
"Pada penderita hipertensi atau diabetes bisa membawa alat pengukur tensi digital, alat pengukur gula darah dan kolesterol yang dijaga valid alatnya (sudah dilakukan kaliberasi berkala)," jelasnya. 
 
Baca Juga: Daop 2 Prediksi Puncak Arus Mudik Lebaran 2024 6 April dan Balik 14 April
 
Ngabila juga menyarankan agar pemudik mengenakan pakaian yang sesuai dengan kondisi pancaroba, guna mencegah dehidrasi pada saat kondisi cuaca yang panas.
 
"Siapkan pula payung, topi, kacamata hitam, baju tipis dan berwarna terang, air putih yang cukup. Dan untuk cuaca dingin jaket, selimut, dan lainnya," kata Ngabila.
 
Ia pun menyarankan agar pemudik membawa bekal camilan seperti potongan buah ataupun camilan dari kacang-kacangan. "Untuk yang berpuasa, Sahur dan Berbuka harus tepat waktu dan tentunya dengan menu makanan yang sehat dan seimbang." sarannya.
 
Berapa menit atau berapa jam seorang pemudik beristirahat dalam perjalanan mudik? Menjawab pertanyaan ini, Ngabila Salama mengatakan, tidak ada pakemnya. Namun, yang harus juga diperhatikan adalah untuk mencegah infeksi saluran kencing, pemudik diharapakn jangan menahan kencing hingga kota tujuan. Pemudik bisa mencara SPBU atau rest area terdekat.
 
Bagi pemudik, khususnya membawa kendaraan pribadi, Ngabila mengatakan mereka bisa beristirahat sekitar 3 jam. Hal ini untuk menghilangkan rasa pegal atau kelelahan serta untuk peregangan anggota tubuh. Sehingga, usai beristirahat, pemudik kembali dalam keadaan yang segar kembali. 
 
Terakhir, Ngabila menyampaikan, "Jadikan mudik aktivitas yang menyenangkan, jangan stress dengan kondisi kemacetan yang ada, karena stress bisa memicu kenaikan berat badan dan penurunan imunitas sehingga mudah terkena sakit (baik penyakit menular dan tidak menular)."