Find Us On Social Media :
Ilustrasi 5 Teks Khutbah Jumat Singkat Terbaru Berbagai Tema, Bikin Merinding! (banjarmasinpost.co.id/achmad maudhody Artikel ini telah tayang di BanjarmasinPost.co.id dengan jud)

5 Teks Khutbah Jumat Singkat Terbaru Berbagai Tema, Bikin Merinding!

Debbyani Nurinda - Jumat, 26 April 2024 | 09:53 WIB

Sonora.ID – Berikut kumpulan teks khutbah Jumat singkat terbaru berbagai tema yang bikin merinding.

Khutbah Jumat merupakan salah satu syarat sah dalam pelaksanaan salat Jumat.

Ada banyak tema yang dapat dipilih untuk disampaikan oleh khatib kepada jemaahnya.

Materi khutbah yang disampaikan merupakan seruan dakwah secara umum maupun tematik sesuai momentum yang ada.

Berikut 5 contoh khutbah Jumat singkat terbaru berbagai tema yang bikin merinding, cocok untuk dijadikan referensi.

Baca Juga: 3 Khutbah Jumat Singkat tentang Kematian Menyentuh Hati Bikin Nangis!

1. Teks Khutbah Jumat Terbaru

Orang Munafik dan Balasannya

اَلْحَمْدُ للهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ رَسُولِ اللَّهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالَاه. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ لَانَبِيّ بعدَهُ. أَمَّا بَعْدُ فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ. وَقَالَ اِذَا جَاءَكَ الْمُنٰفِقُوْنَ قَالُوْا نَشْهَدُ اِنَّكَ لَرَسُوْلُ اللّٰهِ ۘوَاللّٰهُ يَعْلَمُ اِنَّكَ لَرَسُوْلُهٗ ۗوَاللّٰهُ يَشْهَدُ اِنَّ الْمُنٰفِقِيْنَ لَكٰذِبُوْنَۚ

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah Pada kesempatan mulia ini, mari kita senantiasa menguatkan tekad dan terus berupaya untuk meningkatkan iman dan takwa kepada Allah swt dengan menjalankan semua perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.

Dengan hal ini mudah-mudahan kita termasuk golongan mukminin dan muttaqin yang dikasihi oleh Allah swt. Keimanan, khususnya ketakwaan sendiri, merupakan pembeda antara orang biasa dengan orang yang dimuliakan oleh Allah swt, sebagaimana termaktub dalam dalam Al-Qur’an surat al-Hujurat ayat 13:

اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ

“Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa.”

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah Allah telah membagi manusia menjadi tiga golongan, yaitu (1) golongan orang-orang beriman (mukminin), (2) golongan orang-orang yang ingkar (kafirin), dan (3) golongan orang-orang munafik (munafiqin).

Pembagian ini mengarahkan kita untuk menghindari sikap inkar atas segala perintah Allah dan jangan sampai kita tergolong orang kafir; ataupun sikap iman dan takwa namun hanya dimulut dengan mengatakan patuh pada Allah, namun pada faktanya tidak menjalankan apa yang diperintahkan-Nya, sehingga kita menjadi orang munafik.

Jika kita merasakan ada ketidaksesuaian antara ucapan dan perbuatan, maka kita harus secepatnya bermuhasabah atau menilai diri sendiri.

Jangan-jangan ada bibit kemunafikan dalam diri kita. Dalam hadits Rasulullah saw yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari disebutkan:

آيَة الْمُنَافِق ثَلَاثٌ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ وَإِذَا اُؤْتُمِنَ خَانَ

“Tanda-tanda orang munafik ada tiga, yaitu (1) ketika berbicara ia dusta, (2) ketika berjanji ia mengingkari, dan (3) ketika ia diberi amanat ia berkhianat).

Dari hadits ini kita bisa melakukan instropeksi diri dengan melihat apakah ada tiga sifat ini dalam diri kita.

Apakah jika berbicara, kita sering melakukan kedustaan? Apakah jika kita berjanji pada seseorang dan juga pada diri sendiri, kita sering mengingkarinya?

Apakah saat kita diberi suatu tanggung jawab atau amanat, kita memiliki kecenderungan untuk mengkhianatinya?

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah Dalam Tafsir Al-Misbah disebutkan, kata munafik atau nifak terambil dari kata nafaq atau terowongan yang memiliki dua muka yakni kiri dan kanan.

Jika dikejar dari mulut terowongan satu, maka akan lari ke mulut terowongan satunya. Ada sesuatu yang disembunyikan yang tidak terlihat dari mata.

Karenanya, sifat munafik termasuk sifat buruk yang sulit untuk dideteksi, sehingga orang yang memiliki sifat ini termasuk musuh dalam selimut dan termasuk dalam kategori pembohong.

Ibnu Rajab al-Hanbali menyebut, kata munafik secara bahasa bisa diartikan sebagai bagian dari penipuan, berbuat licik, dan menunjukkan perbuatan yang berbeda dari yang sebenarnya.

Ia menyebut bahwa sifat munafik terdiri dari dua jenis yakni munafik secara aqidah dan munafik secara perbuatan.

Orang yang mengatakan bahwa ia termasuk golongan orang yang beriman padahal sebenarnya ia mengingkari seluruh ataupun sebagian dari ajaran Islam, maka ini termasuk munafik secara aqidah.

Sementara orang yang menunjukkan perilaku seolah-olah baik tetapi di belakang ia menyimpan sifat sebaliknya, semisal seorang Muslim yang sering berdusta, sering mengingkari janji, sering berkhianat, dan sejenisnya, maka ini adalah termasuk munafik secara perbuatan. Perbuatan buruk akan dibalas dengan keburukan pula.

Begitu juga sifat munafik akan mendapatkan balasan atau ancaman dari Allah swt sebagaimana tertuang dalam Al-Qur’an surat An-Nisa ayat 145:

اِنَّ الْمُنٰفِقِيْنَ فِى الدَّرْكِ الْاَسْفَلِ مِنَ النَّارِۚ وَلَنْ تَجِدَ لَهُمْ نَصِيْرًاۙ

"Sungguh, orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu tidak akan mendapat seorang penolong pun bagi mereka."

Sifat munafik ini pun menjadi kekhawatiran Rasulullah saw, sehingga beliau mengingatkan umat Islam untuk menjauhinya.