Nobar yang digelar Bupati Kukar, Edi Damansyah, ini adalah bentuk dukungan penuh terhadap timnas Indonesia.
Sejak pukul 23.00 Wita, kawasan Simpang Empat Pendopo Bupati telah ramai dipadati masyarakat dari berbagai usia. Tua, muda, laki-laki, perempuan, semua larut dalam euforia dan rasa optimisme terhadap perjuangan Timnas Indonesia U-23.
Meskipun pertandingan berlangsung di tengah malam, semangat para suporter tak pernah padam. Teriakan yel-yel dan tepuk tangan menggema di setiap momen menegangkan pertandingan. Bendera Merah Putih berkibar gagah di antara lautan suporter, menjadi simbol persatuan dan tekad pantang menyerah.
“Kami datang malam-malam begini untuk mendukung timnas. Ini bukan sekadar pertandingan, ini adalah soal kebanggaan,” ujar Rudi, salah satu penggemar yang hadir.
Sorak sorai dan tepuk tangan menggema setiap kali timnas Indonesia melakukan serangan atau bertahan dari gempuran tim lawan. Emosi bercampur adrenalin, membuat suasana nobar semakin hidup. Layar besar di Videotron menjadi saksi bisu euforia yang terjadi di tengah malam itu.
Di tengah hiruk pikuk nobar, terpancar rasa bangga dan haru dari para suporter. Mereka berharap Timnas Indonesia U-23 dapat meraih hasil terbaik di turnamen ini dan mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.
Dan benar saja, ketika tembakan terakhir Pratama Arhan pada babak adu penalti gagal dibendung kiper Baek Jong-bum, euforia pecah untuk kemenangan Indonesia dengan skor 11-10 di babak adu penalti, setelah bermain imbang 2-2 hingga babak extra time. Kemenangan tersebut mengantar Indonesia melaju ke semifinal dan tinggal selangkah untuk memastikan tiket ke Olimpiade Paris 2024.
Di Simpang Empat Pendopo Bupati Kukar, kemenangan Indonesia disambut dengan riuh rendah suara meriah. Kemenangan ini bukan hanya kemenangan di lapangan, tapi juga kemenangan bagi semangat kolektif yang telah menyatukan ribuan hati di Tenggarong.
Ketika fajar menyingsing, kerumunan mulai bubar. Namun, kenangan akan malam penuh semangat itu akan terus hidup dalam ingatan mereka.