Pontianak, Sonora.ID – Bagi sebagian orang memang istilah Analis Medik, Analis Kesehatan, ataupun Teknologi Laboratorium Medik sangat jarang didengar di masyarakat.
Padahal, Ahli Teknologi Laboratorium Medik (ATLM) lah yang melakukan pemeriksaan sampel pasien seperti sampel darah, urin, feses, bahkan jaringan tubuh.
Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan oleh ATLM adalah untuk menegakkan diagnosa pasien sehingga dapat menentukan cara penyembuhan yang tepat.
Bayangkan jika pasien mendapatkan diagnosis penyakit yang salah. Pasti penyembuhannya juga salah.
Peran ATLM sangat penting untuk validasi keluhan pasien. Dari keluhan pasien, dokter akan merujuk pemeriksaan laboratorium yang sesuai, untuk memastikan diagnosa penyakit pasien.
Ketua Persatuan Ahli Tenaga Laboratorium Kesehatan Indonesia (PATELKI) DPC Kabupaten Kubu Raya, Yulia Kusumawaty, A.Md. TLM., mengatakan peran ATLM sangat dibutuhkan baik untuk pelayanan di dalam Gedung fasilitas pelayanan Kesehatan yaitu Puskesmas, Rumah Sakit atau klinik, maupun di luar Gedung di masyarakat.
“Banyak pelayanan preventif dan skrining penyakit yang memerlukan keterlibatan ATLM seperti Ante Natal Care (ANC) terpadu bagi ibu hamil yang memerlukan skrining beberapa gangguan Kesehatan seperti pemeriksaan darah rutin, Triple E (HIV, Sifilis, Hepatitis B dan lain -lain), Skrining anak sekolah (Hb, kecacingan, golongan darah, dan lain – lain), skrining penyakit Tidak Menular (Pemeriksaan kadar gula darah, kolesterol, trigliserida, asam urat, dan lain-lain), “ ujar Yulia.
Tindakan preventif dilakukan untuk mencegah atau mengurangi resiko dan dampak dari suatu kejadian yang tidak diinginkan.
Atau dengan kata lain Tindakan preventif bertujuan untuk mengidentifikasi potensi bahaya atau resiko sebelum mereka menjadi masalah serius.
Dia mengatakan untuk program dari PATELKI saat ini adalah Rakerwil yang diselenggarakan pada tanggal 27 April 2024 di Kalbar.
“Setelah Rakerwil baru kita lakukan Rakercap untuk Menyusun program kerja selama 5 tahun ini, “ jelasnya.