Find Us On Social Media :
Buka Wawasan Antarbudaya, Untar Kenalkan Budaya Indonesia di Vietnam (Humas Untar)

Buka Wawasan Antarbudaya, Untar Kenalkan Budaya Indonesia di Vietnam

Saortua Marbun - Selasa, 30 April 2024 | 16:53 WIB
Sonora.ID - Untar menggelar pengabdian kepada masyarakat (PKM) internasional “Cultural Outreach Program”  pada Jumat (26/4) di FPT University, Hanoi, Vietnam.
 
Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan  budaya Indonesia pada mahasiswa Vietnam
 
Puluhan mahasiswa FPTU yang hadir di acara diberikan pelatihan membatik dengan media tas jinjing  dan tari tradisional.
 
Pelajaran membatik dibawakan Dekan FPsi Untar Sri Tiatri, S.Psi., M.Si., Ph.D., Psikolog dan Manajer  PKM Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Untar Dr. Hetty Karunia Tunjungsari,  S.E., M.Si. 
 
Hetty mengatakan program ini merupakan langkah penting dalam membuka wawasan budaya  terkait perbedaan dan persamaan antarbudaya. 
 
“Program ini tidak hanya memperkaya pengetahuan global, tetapi juga dapat memperkuat  hubungan Indonesia dan Vietnam melalui pemahaman budaya yang lebih mendalam,” ujar Hetty. 
 
Sementara, sebagai narasumber tari mahasiswa Fakultas Psikologi Untar Anisa Husnul Khotimah  yang mengajarkan tari Goyang Karawang dari Jawa Barat.
 
Ada juga mahasiswa Fakultas Hukum Untar Jelita Damai Sofia Lorenza Sihite yang mengajarkan tari Tor-tor dari Sumatera Utara.
 
Anisa dan Jelita mengaku acara ini mendapat tanggapan positif dari mahasiswa FPTU. Mereka  mengaku senang melihat antusiasme para peserta. 
 
“Mahasiswa FPTU sangat antusias mempelajari budaya Indonesia. Mereka cepat belajar sehingga di penghujung hari kami bisa menampilkan tarian dengan baik,” ucap Jelita.
 
Mahasiswa Vietnam juga mengucapkan apresiasi pada Untar yang telah memberi kesempatan untuk ikut acara  PKM internasional.
 
Di sisi lain, mahasiswa FPTU Tranh Tuan Phong mengucapkan terima kasih pada Untar untuk acara  ini. Ia mengungkapkan para mahasiswa FPTU antusias untuk mempelajari budaya Indonesia. 
 
“Terima kasih Untar atas pengenalan budaya Indonesia yang menarik ini. Kami akan datang ke  Indonesia suatu hari nanti,” tambah mahasiswa FPTU Yen Tran Thi Hai. 
 
Acara PKM internasional ini merupakan bagian dari kunjungan delegasi Untar ke Vietnam dalam rangka implementasi kolaborasi Untar dengan KBRI Hanoi dan dua perguruan tinggi Vietnam, yang  diresmikan pada bulan Januari silam. 
 
Selain PKM internasional, kolaborasi turut diimplementasikan dalam kegiatan konferensi  internasional bertema “Collaborative Research and Technology Partnerships for Global Impact: Higher Education and Sustainable Development Goals (SDGs)” di Foreign Trade University (FTU)  Vietnam, Rabu (25/4). 
 
Konferensi internasional ini diikuti ratusan peserta dari berbagai negara, antara lain, Hungaria, Belanda, Filipina, India, Vietnam, Malaysia, Jepang, Turki, Jerman, Amerika Serikat, dan Indonesia. 
 
Rektor Untar Prof. Dr. Ir. Agustinus Purna Irawan, M.T., M.M., I.P.U., ASEAN Eng. mengatakan bahwa  kegiatan-kegiatan tersebut merupakan bentuk implementasi “Untar untuk Dunia”.
 
Ia berharap internasionalisasi Untar semakin kuat melalui kontribusi Untar di bidang pendidikan dan pengabdian  kepada masyarakat di luar Indonesia.
 
Untar melalui berbagai keunggulan yang dimiliki dapat berkontribusi secara langsung dengan  berkolaborasi bersama KBRI Hanoi dan beberapa institusi untuk membangun pendidikan tinggi dan  mendorong inovasi kelas dunia,” ucap Rektor. 
 
Ia menjelaskan bahwa Untar juga telah melaksanakan banyak kerja sama internasional dengan  negara-negara di Asia, Eropa, Australia, dan Amerika. 
 
“Kami yakin kolaborasi ini akan memberikan kontribusi positif bagi kemajuan pendidikan dan  riset, tidak hanya bagi Untar dan mitra-mitra internasionalnya, tetapi juga bagi Indonesia dan dunia,” pungkas Rektor. 
 
Secara khusus Rektor mengucapkan apresiasi pada KBRI Hanoi dan kedua universitas yang telah memfasilitasi Untar selama di Vietnam.
 
Rektor berharap kolaborasi ini dapat terus berlanjut dan menghasilkan luaran yang berguna bagi masyarakat dunia. 
 
Dubes Indonesia untuk Vietnam Denny Abdi mengatakan kerja sama antara Indonesia dan Vietnam dapat menguntungkan bagi kedua negara tetapi juga kawasan dan seluruh dunia.
 
Namun, dalam  mencapai hal tersebut, diperlukan dukungan dari berbagai pihak, khususnya perguruan tinggi.
 
Menurut Denny, kerja sama antara perguruan tinggi Indonesia dan Vietnam dapat mendorong  terciptanya inovasi sebagai solusi untuk permasalahan global. 
 
“Saya yakin universitas memiliki peran besar dalam pengembangan bidang sosial dan ekonomi,”  ungkap Denny. 
 
Secara khusus, Denny mengucapkan apresiasi kepada Untar yang telah mengadakan kegiatan internasionalisasi di Vietnam. Ia berharap kegiatan serupa dapat dicontoh kampus Indonesia  lainnya.
 
“Kami juga senang dengan kolaborasi ini agar semakin banyak kampus yg memiliki pemikiran  strategis untuk menggandeng keilmuan dengan industri, sebagaimana yg sudah secara luas  dilakukan Vietnam,” sebut Denny. 
 
Kunjungan ini merupakan kali ketiga Untar menyambangi Vietnam. Pertengahan bulan Januari lalu, Untar mengunjungi beberapa perguruan tinggi dan industri untuk meresmikan kerja sama di  berbagai bidang.
 
Kemudian, di bulan Maret silam, Untar diundang KBRI Hanoi untuk mewakili Indonesia di acara  konferensi internasional “Meet Indonesia”. 

Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News

Baca Juga: Gelar Halal Bihalal Idul Fitri 1445 H, Untar Angkat Budaya Cirebon Jawa Barat