Sonora.ID – Berdasarkan data pada hari ini, Jum'at, 3 Mei 2024 jam 07.00 Wib, masih ada 15 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang dirawat di RSUD Tamansari:
Kepala Seksi Pelayanan Medik RSUD Tamansari dr. Ngabila Salama dalam keterangan tertulisnya kepada Sonora menjelaskan, dari 15 pasien yang dirawat tersebut, 3 pasien dewasa dan 12 pasien anak.
Ngabila menegaskan, tidak ada kasus kematian akibat DBD di RSUD Tamansari.
"Semua masih aman terkendali, karena belum ada perubahan keparahan pada kasus DBD yang ditemukan. 60% kasus yang masih dirawat adalah anak mayoritas usia SD dan SMP." Ujar Ngabila.
DBD neglected tropical disease yang sudah endemi dan polanya pasti, sama dari tahun ke tahun. "Perbedaan kenainan kasus yaitu 1 bulan dari musim hujan. Misal bulan maret puncak hujan, maka DBD kasusnya akan puncak di april. Siklus perkembang biakan nyamuk 2 minggu."jelasnya.
Peningkatan kasus DBD terjadi karena efek dari kemarau ekstrem panjang / el nino Juli - November 2023 di Indonesia.
"Trend kasus DBD akan meningkat pasca el nino dan di musim penghujan dengan pola sama dari tahun ke tahun akan mulai meningkat Desember, puncak April, lalu kembali turun."tambah Ngabila.
Menurut Ngabila, musim hujan menyebabkan peningkatan kelembaban udara / relative humidity (RH) dan nyamuk mudah berkembang biak. Tetesan air hujan juga memudahkan telur menetas menjadi jentik. Selain itu juga kontainer berisi air bisa menjadi tempat berkembang biak jentik menjadi nyamuk.
Ngabila mengimbau agar selama puncak DBD April 2024, masyarakat dapat melakukan *cegah sakit* .
Bagaimana caranya? Yakni dengan cara menjaga kebersihan diri dan lingkungan, utamanya PSN 3M plus & vaksinasi.
Gencarkan G1R1J / gerakan 1 rumah 1 kader jumantik dgn menunjuk petugas PSN (pemberantasan sarang nyamuk) di rumah apa ibu / bapak / anak / ART, dsb.
Ngabila menjelaskan bahwa, nyamuk DBD aktif pagi hari antara jam 8 hingga jam 10 dan pada sore hari dari jam 15 hingga jam 17.
Ngabila mengingatkan, pada orang dewasa gejala DBD seperti infeksi virus lainnya demam tinggi diatas 39 derajat, demam naik turun, nyeri belakang mata, pegal sendi dan otot, mual, muntah.
Pada anak gejala bisa tidak khas seperti muncul gejala infeksi saluran cerna dan nafas: batuk, pilek, diare, sulit buang air besar.
Beberapa juga bisa infeksi campuran dengan typhoid / tipes.
Jika sudah terkena dbd 1x masih bisa terkena sampai 4x karena DBD punya 4 varian saat ini DEN 1,2,3,4. Jika sudah sembuh DBD juga dapat langsung dilakukan vaksinasi dengue tanpa menunggu.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News
Baca Juga: Kasus DBD Terus Meningkat, Dinkes Karanganyar Berantas Nyamuk Aedes Aegypti