Find Us On Social Media :
Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas II Pontianak menggelar kegiatan Sosialisasi Pengenaan Denda Sanksi Administratif, Harmoni di Udara, Selasa, 7 Mei 2024 (William)

Balmon Ajak Masyarakat Tertib Dalam Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio

William - Kamis, 9 Mei 2024 | 11:37 WIB

Pontianak, Sonora.ID – Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas II Pontianak menggelar kegiatan Sosialisasi Pengenaan Denda Sanksi Administratif, Harmoni di Udara, Selasa, 7 Mei 2024.

Kegiatan tersebut berlangsung di Hotel Mercure Pontianak.

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi yang merupakan salah satu pembinaan kepada masyarakat Pontianak, khususnya tema tersebut berkenaan tentang pengenaan denda sanksi administratif dimana pelanggaran penggunaan spektrum frekuensi itu berdasarkan UU Cipta Kerja, ada sanksi administrative yang mana sanksi administratif itu salah satunya dengan denda.

“Denda itu akan menjadi salah satu sektor PNBP ke negara, “ ujar Ketua Tim Penertiban Balmon Pontianak, Iqbal, Selasa, 7 Mei 2024.

Baca Juga: Zulkarnaen Resmi Menjabat Sebagai Pj Sekretaris Daerah Kota Pontianak

Tapi lanjut Iqbal, di sini itu bukan tujuan utamanya adalah meningkatkan PNBP melalui denda, karena denda itu berarti ada pelanggaran. Justru dengan adanya sosialisasi ini pelanggaran pelanggaran tersebut untuk meminimalisir denda.

Melalui temanya Harmoni Udara pihaknya ingin meningkatkan pemahaman dan kesadaran terkait kepatuhan penggunaan spektrum frekuensi radio dan juga alat perangkat telekomunikasi.

“Denda ini merupakan upaya pembinaan terakhir, “ katanya.

Iqbal menerangkan dengan adanya UU Cipta Kerja sekarang pihaknya lebih mengedepankan sanksi administratif, dimana sanksi administratif itu pertama, berdasarkan hasil ukur di lapangan jika ditemukan pelanggaran, di situ pihaknya sudah bisa menindaklanjuti.

"Pertama kita bisa kita beri teguran dulu, teguran pertama, teguran kedua, jika tidak bisa lagi kita kenakan sanksi administratif dan sanksi administratif juga bertahap. Pertama dia dikenakan denda, nanti terulang kedua kali, bobotnya lebih besar, "tuturnya.

Kalau terulang ketiga kali sebutnya, bisa dikenakan sanksi pidana.