Bandung, Sonora.ID - Sebagai bentuk sinergitas dengan berbagai pihak, termasuk instansi pendidikan, Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jawa Barat I, kembali menghadirkan Tax Center di Perguruan Tinggi, yakni di STIA LAN Bandung.
"Kini total ada 25 Tax Center di perguruan tinggi yang ada di Jawa Barat, yaitu 20 di Bandung Raya, dua di Sukabumi, satu di Purwakarta, satu di Ciamis, dan satu di Cianjur," ucap Kepala Kanwil DJP Jawa Barat I Kurniawan Nizar, usai penandatanganan MoU pengelolaan Tax Center Politeknik STIA LAN di gedung Politeknik STIA LAN Bandung, (Rabu, 8/5/2024).
Kurniawan mengemukakan, dalam menjalankan tugas dan fungsinya,
salah satunya dalam peningkatan kesadaran pajak, Direktorat Jenderal Pajak dalam hal ini Kanwil DJP Jawa Barat I, tidak dapat berdiri sendiri, perlu kolaborasi sinergis dengan pihak-pihak lain termasuk intansi pendidikan.
Baca Juga: Kanwil DJP Sumsel dan Kep. Babel Apresiasi Peningkatan Kepatuhan Pelaporan SPT Tahunan PPh
“Tax center sebagai kepanjangan tangan DJP merupakan pusat informasi, pendidikan, dan pelatihan perpajakan di Perguruan Tinggi yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran tentang hak dan kewajiban perpajakan kepada masyarakat,” ungkap Kurniawan.
Tax Center, lanjut Kurniawan, merupakan bukti gotong royong, bentuk kolaborasi sinergis dalam peningkatan kerja sama dan kemitraan antara DJP dan Perguruan Tinggi.
“Salah satu salah satu pilar kehidupan bernegara adalah partisipasi warga negara dalam menunjang pembiayaan negara itu sendiri, dalam hal ini adalah melalui pembayaran pajak," kata Kurniawan.
"Penerimaan pajak merupakan kontributor utama dalam APBN, dengan kontribusi hampir 80 persen,” ungkapnya.
“Semoga kemandirian bangsa melalui penerimaan pajak yang andal dengan masyarakat yang sadar dan patuh pajak dapat diwujudkan bersama-sama dengan meningkatnya pemahaman dan kesadaran pajak masyarakat yang ditumbuhkan mulai dari Tax Center,” pungkasnya.
Sementara itu, Direktur Politeknik STIA LAN Muhamad Nur Afandi mengatakan, didirikannya tax center menjadi bagian dari tugas pengabdian kepada masyarakat.
“Di STIA LAN ini ada 3 program studi sarjana dan satu magister dengan jumlah mahasiswa sekitar 1800. Tentu Tax Center bukan hanya fasilitas pelengkap, namun bisa hidup berjalan menjalankan
kegiatan-kegiatan yang telah direncanakan,” kata Nur Afandi.
Selain itu, Nur Afandi juga berencana akan memasukkan kurikulum materi terkait pajak kepada mahasiswa di STIA LAN, sehingga dapat meningkatkan kesadaran pajak para mahasiswa.
“Kami pun akan menyiapkan relawan-relawan pajak dari mahasiswa yang bisa membantu untuk memanfaatkan tax center sebagai sarana edukasi, sarana pendidikan kepada civitas academika di kampus ataupun masyarakat di luar kampus,” tutup Nur Afandi.