Find Us On Social Media :
(IST)

Launching Sekolah Lansia Se Kabupaten dan Kota di Kalbar

William - Minggu, 12 Mei 2024 | 08:55 WIB

Pontianak, Sonora.ID - Kepala BKKBN Kalbar Pintauli Romangasi Siregar menyampaikan di Kalimantan Barat saat ini, sudah terbentuk 15 Sekolah Lansia di 14 kabupaten dan kota, 1 Sekolah Lansia Standar 2 (S2) dan 14 Sekolah Lansia Standar 1 (S1).

Hal itu disampaikannya pada kegiatan BKKBN Provinsi Kalimantan Barat yang menggelar launching Sekolah Lansia Tahun 2024 se Kabupaten dan Kota di Kalbar, Rabu, 8 Mei 2024.

"Semua kabupaten kota memiliki masing-masing 1 Sekolah Lansia kecuali di Pontianak terdapat 2 Sekolah Lansia, salah satunya memiliki mahasiswa yang sebagian besarnya adalah Juang Kencana BKKBN Kalbar yang bergabung bersama kelompok BKL," jelas Pinta.

Dia menjelaskan juga di tahun lalu Sekolah Lansia sudah dilakukan oleh kelompok Bina Keluarga Lansia (BKL) Al Kautsar di Kabupaten Kubu Raya. Bahkan mereka sudah diwisuda, dan prosesi wisudanya disaksikan langsung oleh Ketua TP PKK Provinsi Kalbar. Di tahun ini kegiatan dilaksanakan lagi dengan skala yang lebih besar, yaitu di 13 kabupaten kota lainnya di Kalbar.

Sementara itu Direktur Ketahanan Lansia dan Rentan BKKBN, Ni Luh Gede Sukardiasih turut hadir melalui daring melaunching Sekolah Lansia. Memberikan arahannya yaitu dengan diselenggarakannya kegiatan ini diharap ke depan program kelanjutusiaan terus berjalan sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup lansia Indonesia.

Baca Juga: Gelar Karya dan Farewell Party SMKN 6 Pontianak

Dia menerangkan dampak dari pembangunan berkelanjutan, penduduk lanjut usia terus mengalami peningkatan baik dari sisi jumlah maupun porporsi. Hal tersebut menunjukkan perbaikan kondisi ekonomi, sosial dan kesehatan masyarakat yang berdampak terhadap penurunan angka kelahiran serta peningkatan usia harapan hidup,” ucapnya.

Dilihat pada data Statistik Penduduk Lanjut Usia Tahun 2023 (BPS, 2023), penduduk lansia di Indonesia sebesar 11.75 persen. Hal ini menunjukkan Indonesia negara yang sudah memasuki era penduduk menua (ageing population). Dengan rasio ketergantungan lansia sebesar 17.08 yang artinya setiap 100 orang penduduk usia produktif menanggung sekitar 17 orang lansia.

Provinsi Kalimantan Barat menuju provinsi ageing population yaitu 9,67 persen, dengan porporsi lansia muda (60-69 tahun) sebanyak 65,80 persen. Presentase lansia yang mengalami keluhan kesehatan dalam sebulan terakhir sebanyak 45,32 persen di daerah pedesaan, sebagian besar lansia bekerja disektor pertanian sebanyak 67,68 persen (BPS,2023).

Dengan jumlah Lansia yang banyak, tentu dengan berbagai potensi dan kondisi Lansia diharap dapat menjadi potensi penggerak ekonomi, sosial budaya dan lainnya. Kata dia para penduduk lansia ini harus menjadi lansia-lansia yang tangguh, produktif, berguna, berkualitas, mandiri dan bahagia di masa tuanya.