Find Us On Social Media :
Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin melewati arus deras sungai untuk menemui korban banjir dan longsor di wilayah terisolir (Dok Pemprov Sulsel)

Bahtiar Baharuddin Seberangi Sungai Demi Temui Korban Bencana di Wilayah Terisolir

Dian Mega Safitri - Senin, 13 Mei 2024 | 14:28 WIB

Luwu, Sonora.ID - Penjabat Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin belum lama ini menemui warga terdampak banjir dan tanah longsor yang terisolir di Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu. Perjuangan Bahtiar menuju lokasi terbilang cukup sulit. Bahtiar harus melewati titian bambu yang difungsikan sebagai jembatan darurat di tengah arus sungai yang sangat deras. Kendati demikian, sulitnya medan tidak menyurutkan niat Bahtiar mengunjungi korban terdampak.

"Alhamdulillah, di Latimojong sudah tertangani, bahkan disana sudah ada posko sebagai pusat pelayanan. Begitu juga kebutuhan seperti sembako dan kebutuhan vital lainnya sudah disediakan setiap saat," kata Bahtiar, usai peninjauan.

Selain Kecamatan Latimojong, Bahtiar yang didampingi Komandan Lantamal VI Makassar, Brigjen TNI (Mar) Andi Rahmat M, juga mengunjungi titik banjir dan longsor di Kecamatan Bajo Barat. Kunjungan Bahtiar dan Andi Rahmat itu dalam rangka memastikan kebutuhan masyarakat di seluruh wilayah terdampak bencana alam terpenuhi. Terutama sembako, kebutuhan air bersih, pakaian dan alat penerangan.

Sekedar informasi, Desa Kadundung, Latimojong, terisolir setelah jembatan penghubung dengan sejumlah desa tetangga putus akibat banjir yang melanda Luwu, jumat 3 Mei lalu. Lalu di Desa Pajang, longsor mengakibatkan satu keluarga meninggal dunia.

Baca Juga: Musrenbang RPJPD dan RKPD 2025 Targetkan Pertumbuhan Ekonomi Sulsel Capai 6,82 Persen

Kemudian di Desa Saronda, Kecamatan Bajo Barat, terdapat sejumlah rumah dan fasilitas umum hanyut terbawa arus banjir. Begitupun di Desa Bone Lemo, tercatat rumah hanyut 8 unit, rumah rusak parah 9 unit, rumah terendam 5 unit, dan hampir 60 persen akses air bersih masyarakat setempat belum terpenuhi.

Menurut Bahtiar, BNPB menetapkan status tanggap darurat wilayah bencana selama 14 hari. Ia juga menyebut, penanganan pascabencana seperti perbaikan jembatan dan perbaikan jalan akan dipercepat agar akses darat dapat dilalui.

"Kita sudah tetapkan 14 hari darurat bencana. Namun sejauh ini sudah cukup tertangani. Sejumlah wilayah terdampak dan para korban sudah diberikan pelayanan, lebih-lebih pelayanan kesehatan sudah disiapkan tenaga kesehatan maupun obat-obatan," pungkasnya.