Find Us On Social Media :
Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat Eko Kristiawan (kiri) bersama Sales Area Manager Pertamina Bandung Shindhu Priyo Windoko (kanan) saat diskusi di Bandung, Senin (13/5/2024). (Sonora.ID/Indra Gunawan)

Isu Penghapusan Pertalite, Pertamina Klaim Masih Suplai Pertalite ke Seluruh Wilayah

Indra Gunawan - Selasa, 14 Mei 2024 | 11:33 WIB


Bandung, Sonora.ID - Menyikapi berkembangnya isu bahwa BBM jenis Pertalite akan diganti atau dihapus, Pertamina langsung memberikan klarifikasi.

Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat Eko Kristiawan mengatakan, saat ini BBM jenis pertalite masih terus didistribusikan tanpa mengurangi kuota.

Eko menjelaskan, BBM jenis Pertalite itu adalah Jenis Bahan Bakar Khusus Penugasan (JBKP).

"Jadi kalau ada perubahan dalam penyalurannya ya itu harus ada kebijakan dari Pemerintah, dan sampai sekarang ini kami masih menyalurkan Pertalite ke semua wilayah sesuai dengan penugasan yang diberikan Pemerintah," jelas Eko di Bandung, Senin (13/5/2024).

“Intinya, kami masih tetap menyalurkan pertalite, sampai ada kebijakan yang baru dari pemerintah, karena memang bukan wewenang kami untuk mengganti atau menghapusnya," imbuh Eko.

Baca Juga: Pertalite Akan Beralih Ke Pertamax Green 92, Begini Tanggapan Pj Wali Kota Pontianak

Senada dengan Eko, Sales Area Manager Pertamina Bandung Shindhu Priyo Windoko menyebut, BBM jenis pertalite di Jawa Barat masih sangat diminati.

"Di Jabar itu konsumsi pertalite nya termasuk normal atau stabil sekitar 800 Kiloliter per hari. Nah kemarin saat jelang hari raya itu sempat naik konsumsinya sekitar 10 persen, tapi sekarang sudah normal lagi," sebut Shindu.

Sindhu mengatakan, umumnya konsumsi pertalite masih sangat dipengaruhi oleh momen tertentu, seperti arus mudik atau musim liburan.

"Biasanya saat musim libur, atau arus mudik dan balik lebaran. Itu pasti ada peningkatan konsumsi pertalite. Semua bisa.kami atasi dan tidak sampai mengganggu suplai BBM ke masyarakat," kata Sindhu.

Selain konsumsi BBM bersubsidi yang juga naik, Pertamina juga mencatat kenaikan konsumsi BBM non subsidi, yaitu jenis Pertamax. Di mana pihaknya mendata ada kenaikan 6 persen.

"Ini menunjukkan semakin banyak masyarakat yang aware dalam menggunakan BBM yang ramah lingkungan,” pungkasnya.