Find Us On Social Media :
Ridwan Kamil. (Sonora.ID/Indra Gunawan)

Jelang Pilgub Jabar 2024, Sosok Ridwan Kamil Masih Dianggap Berpengaruh  

Indra Gunawan - Selasa, 14 Mei 2024 | 12:21 WIB

Bandung, Sonora.ID - Dapat dikatakan bahwa Pemilihan gubernur (Pilgub) di Jawa Barat (Jabar) tahun 2024, akan menjadi salah satu peristiwa politik penting di Indonesia, mengingat Jabar adalah salah satu wilayah dengan jumlah penduduk terbesar dan memiliki pengaruh signifikan dalam peta politik nasional.

Namun demikian, dinamika pilgub di Jabar masih belum bisa lepas dari sosok Gubernur sebelumnya, yaitu Ridwan Kamil (RK).

"Dari survey kami sebelumnya, RK mengantongi suara 45 persen. Ini bisa jadi amunisi dia buat naik lagi di Jabar satu. Tapi ini juga masih belum dipastikan, karena RK pun digadang-gadang juga akan bertarung di DKI," ungkap Direktur Eksekutif Indonesian Politics Research & Consulting (IPRC), M Indra Purnama pada diskusi "Menakar Pilgub Jawa Barat" di Bandung, Senin (13/5/2024).

Dalam diskusi tersebut terungkap, ada beberapa tokoh politik yang mulai muncul sebagai kandidat potensial untuk calon gubernur.

Baca Juga: Isu Penghapusan Pertalite, Pertamina Klaim Masih Suplai Pertalite ke Seluruh Wilayah

"Berbagai latar belakang, ada dari kalangan politisi senior, birokrat, maupun tokoh muda yang sedang naik daun. Parpol-perpol besar seperti Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Golkar, Partai Gerindra, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) juga diperkirakan akan berperan besar dalam menentukan siapa saja calon yang akan maju dalam pemilihan ini," papar Indra.

Indra juga mengungkapkan, bahwa pada pilgub Jabar mendatang kemungkinan tidak ada partai politik yang mengusung pasangan calonnya sendiri, karena seluruh partai politik yang memiliki kursi di DPRD Jabar berdasar hasil Pemilihan Legislatif 2024, tidak memenuhi ambang batas 20 persen.

Berdasar hasil Pemilihan Legislatif 2024, Partai Gerindra memperoleh 20 kursi, disusul Partai Keadilan Sejahtera (19 kursi), Golkar (19 kursi), PDI Perjuangan (7 kursi), Partai Kebangkitan Bangsa (15 kursi), Partai Demokrat (8 kursi), Partai NasDem (8 kursi), PAN (7 kursi), PPP (6 kursi), dan PSI (1 kursi).

"Dengan jumlah 120 kursi DPRD Jabar, parpol harus memiliki 24 kursi untuk mengusung calon mereka pada Pilgub Jabar mendatang. Jadi diperkirakan parpol ini nantinya akan berkoalisi," ungkap Indra.

“Kami memprediksi akan ada 3 sampai 4 pasangan calon gubernur dan wakil gubernur pada Pilkada Jabar mendatang, karena tidak ada partai politik yang bisa mengusung calonnya sendiri,” kata Indra.

"Namun seandainya RK maju lagi di Jabar, kemungkinan cuma akan ada 2 atau 3 pasangan calon, tapi kalau tidak, kemungkinan bisa 3 sampai 4 pasangan calon,” imbuhnya.

Meski begitu, kontestasi di Pemilihan Gubernur Jawa Barat mendatang tergantung komunikasi yang dilakukan oleh elite-elite partai politik, lantaran kondisi perpolitikan di Jawa Barat pada umumnya masih dinamis.

Di sisi lain, lanjut Indra, pilgub Jabar ini juga menjadi refleksi dari dinamika politik nasional, mengingat hasil pemilihan di Jabar sering kali menjadi barometer.

Oleh karena itu, akan ada banyak pihak yang berkepentingan, yang mengamati dengan seksama jalannya pilgub di Jabar ini.