Tangerang, Sonora.Id - Potensi cadangan minyak dan gas (migas) di Indonesia dipandang perlu untuk dipercepat pengembangannya melalui dukungan pemerintah dalam bentuk kebijakan fiskal dan non fiskal.
Hal ini terungkap dalam gelaran Sidang Pleno 5 “Percepatan dan Penyelarasan Proyek Pengembangan Lapangan untuk Mengatasi Ketahanan Energi” di sela-selaa pameran IPA Convex 2024, di ICE BSD, Tangerang , Rabu 15 Mei 2024. Roberto Daniele, Managing Director ENI Indonesia mengatakan, jeda waktu antara masa penemuan hingga penyusunan Final Investment Decision (FID) perlu dipersingkat.
“Banyak waktu yang terbuang antara penemuan dan FID, secara keseluruhan kami harus menyederhanakan administrasinya," ujar Roberto dalam keterangan tertulisnya.
Roberto menegaskan, kolaborasi Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKS) dengan pemerintah menjadi salah satu faktor penentu pesatnya perkembangan lapangan migas. Ia mencontohkan keberhasilan ENI mempercepat proses monetisasi penemuan gas di Geng North dengan adanya kerjasama yang baik.
"Kami telah mengerjakan hal ini selama beberapa bulan terakhir, hal ini tidak dapat dilakukan tanpa dukungan pemerintah. Setelah 4-5 bulan penemuan kami siap membahas POD Geng North,” imbuhnya.
Menurut Roberto, inisiatif pemerintah menjadi penting agar dunia usaha lebih giat mencari cadangan migas. "ENI siap melanjutkan proses eksplorasi. Sinergi menjadi kunci untuk membangun efisiensi di setiap lini industri migas,” tambah Roberto. Geng North merupakan bagian dari pengembangan ladang minyak dan gas perairan dalam Indonesia, atau Indonesia Deep Water Development (IDD). Potensi cadangan di blok ini mencapai 2,67 TCF dengan cadangan gas sebesar 5,8 TCF. Ini merupakan penemuan gas terbesar dalam beberapa tahun terakhir.
Sementara itu Awang Lazuardi, Direktur Pengembangan dan Produksi Pertamina Hulu Energi (PHE), mengatakan salah satu peran nyata pemerintah adalah menetapkan beberapa proyek migas sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN).
“Ada beberapa proyek yang masuk dalam PSN, besarnya proyek berdampak langsung terhadap perekonomian,” ujarnya. Proyek-proyek yang saat ini ditetapkan sebagai PSN antara lain Proyek IDD, Tangguh Train 3, dan Proyek Masela Abadi. Menurutnya, dengan menjadi PSN ada beberapa manfaat yang bisa didapat sehingga ada percepatan proyek seperti menjadi sorotan.