Find Us On Social Media :
Penanganan tanah longsor ( Pembersihan material longsor ) di Dusun Tapus Tembawang Desa Engkadu, Kec. Ngabang, Kab. Landak. (BPBD Prov. Kalbar)

BPBD Provinsi Kalbar Umumkan Bencana Longsor dan Banjir di Landak

William - Kamis, 23 Mei 2024 | 18:54 WIB

Pontianak, Sonora.ID - BPBD Provinsi Kalimantan Barat melalui Ketua Satgas Informasi Bencana, Daniel menyampaikan informasi bahwa telah terjadi bencana banjir di Kabupaten Landak yang pihaknya terima Rabu pagi, 22 Mei 2024.

"Bahwa malam tadi telah terjadi tanah longsor yabg menutupi ruas jalan antara Ngabang dengan Serimbuk, " ujarnya.

Jadi ruas jalan yang menghubungkan Kabupaten Ngabang dan Serimbu sepanjang 300 meter yang tertimbun oleh tanah menjadi material longsor.

Daniel mengatakan Rabu sore material longsor sedang dibersihkan oleh Dinas Lingkungan Hidup karena di Kabupaten Landak memiliki alat berat bekerjasama denga BPBD setempat.

Baca Juga: BPBD Kalbar Rilis 14 Dusun Terdampak Banjir di Senakin, Landak 

Sementara itu BPBD Provinsi Kalbar mendapat informasi di Desa Sepangah, Kecamatan Air Besar juga mengalami banjir.

"Sejak malam tadi karena intensitas hujan yang lama dan deras sehingga menimbulkan banyak rumah penduduk yangvterendam dan beberapa fasilitas umum yang ikut terendam, " ucap Daniel.

Hanya saja, lanjutnya data jumlah warga yang terdampak ini sedang dalam proses perhitungan olrh BPBD setempat.

Kemudian di Kecamatan Jelimpo hingga Rabu sore juga mengalami banjir yang mengakibatkan akses jalan raya dari Ngabang ke Sanggau terhambat sehingga menimbulkan kemacetan kendaraan.

"Di sana juga terdapat juga beberapa fasilitas umum seperti sekolah yang juga terdampak, " imbuhnya.

Daniel mengatakan BPBD Provinsi sudah mendorong BPBD Kab. Landak dan BPBD Kab. Sanggau untuk segera menetapkan status tanggap darurat apabila diperlukan penanggulan secara masif dan optimal.

Baca Juga: Data Kebutuhan Korban Longsor di Subang, BPBD Jabar Langsung Terjunkan Tim Khusus

"Kita juga menghimbau kepada masyarakat yang saat ini sedang mengalami banjir supaya tetap waspada yang paling penting adalah aliran listrik dipastikan padam, jangan sampai aliran listrik masih menyala di rumah yang terendam karena ini akan berakibat fatal yang bisa membuat masyarakat lain tersetrum listrik dan itu akan berakibat lebih parah lagi, " ungkapnya.

Baca Juga: Transisi Elnino ke Lanina, Saat ini PPU Memasuki Pancaroba