Find Us On Social Media :
Ilustrasi TV dan Radio / (cleanpng.com)

Sambut Harsiarda 2024, KPID Jabar Akan Tanam Ribuan Bibit Pohon

Indra Gunawan - Selasa, 4 Juni 2024 | 17:15 WIB
 
Bandung, Sonora.ID - Sejumlah kegiatan digelar melengkapi rangkaian Hari Penyiaran Daerah (Harsiarda) Provinsi Jawa Barat 9 Juni 2024 mendatang.
 
Dalam siaran persnya, Roadshow Harsiarda 2024 Provinsi Jawa Barat yang bertajuk "Penyiaran Berkeadilan", sudah diawali di enam kota di Jabar sejak 14 Mei 2024 lalu dan berakhir pada 4 Juni 2024, lalu ada Broadcasting Expo pada 8 Juni dan perayaan puncak pada 9 Juni, disertai jalan sehat dengan start dari Gedung Sate Bandung.
 
Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Barat, Dr Adiyana Slamet menegaskan bahw lembaga penyiaran masih menjadi ujung tombak dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM) di Jawa Barat, meski di tengah disrupsi teknologi yang semakin masif berkembang pada saat ini.
 
"Di Jabar ada 476 lembaga penyiaran, enam asosiasi, ditopang lembaga negara dan didukung oleh pemerintah. Harapannya, kami ingin kampanye kepada masyarakat, ingatkan bahwa ada televisi dan radio yang programnya sesuai regulasi dan sehat untuk dikonsumsi," kata Adiyana saat konferensi pers di Gedung Sate Bandung, akhir Mei lalu.
 
Baca Juga: Apresiasi Wajib Pajak, KPP Madya Dua Bandung Beri Sejumlah Penghargaan 
 
Adiyana juga menyebut, pada Harsiarda kali ini, isu lingkungan juga dihadirkan seperti adanya penanaman 2000 bibit pohon yang ditanam di Cimenyan, Kabupaten Bandung.
 
"Diantara 2000 bibit pohon tersebut  adalah tumbuhan yang memiliki nilai ekonomi seperti durian, nangka, jeruk, cengkeh, alpukat dan lainnya. Harapannya dapat tumbuh dan bermanfaat bagi masyarakat sekitar," kata Adiyana.
 
"Selain itu, kegiatan penanaman juga menjadi bentuk tanggung jawab insan penyiaran baik televisi maupun radio, terhadap lingkungannya," imbuh Adiyana.
 
Disinggung mengenai tema Harsiarda 2024, "Penyiaran Berkeadilan", Adiyana mengatakan bahwa tema tersebut bermakna keberadaan negara harus terasa di semua lini masyarakat dalam kapasitas untuk menyelamatkan masyarakat dari sejumlah tontonan termasuk yang didengar.
 
Adiyana juga mengatakan, seiring berkembangnya internet membuat tingkat pengawasan atas penyiaran berbasis internet harus lebih massif.
 
Karenanya, kata Adiyana, pihaknya ingin mengingatkan masyarakat bahwa program lembaga penyiaran itu sesuai regulasi dan sehat dikonsumsi. Riset juga menunjukan efektivitas televisi dan radio tak bisa dibantah.
 
"Untuk itu kita ajak masyarakat menonton dan mendengarkannya," pungkas Adiyana.
 
Baca Juga: Konvoi Kemenangan Persib, Sebagian Kota Bandung Lumpuh