Pontianak, Sonora.ID- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) provinsi Kalimantan Barat menggelar Rapat Koordinasi Kepala Pelaksana BPBD se - Kalimantan Barat Semester I Tahun Anggaran 2024, di Hotel Alimoer, Selasa, 4 Mei 2024.
Kepala BPBD Provinsi Kalimantan Barat, Ansfridus J Andjoe saat ditemui di sela - sela kegiatan mengatakan rapat koordinasi kali ini membahas beberapa hal penting seperti memetakan pokok - pokok permasalahan seperti banjir, kemudian lahan - lahan yang terbuka. Menurut data dari BMKG dari Juni sampai dengan September ini kita akan memasuki musim panas.
"Jadi kita mengantisipasi jangan sampai terjadi Karhutla, " ungkapnya.
Ansfridus menambahkan dalam pertemuan ini akan membahas juga titik - titik mana yang akan bisa terjadi karhutla. BPBD akan menjalankan
patroli dimana akan terjadi titik pembukaan lahan, terus banjir, "kita akan antisipasi kembali yang mana penyebab banjir, " imbuhnya.
Baca Juga: Ketua Korwil KSBSI Kalbar :
Umumnya karhutla terjadi di daerah - daerah yang jauh dari pemukiman seperti di atas bukit dan sebagainya. Itu yang akan diantisipasi semua, dan pihaknya tetap terus mendapat laporan dari BPBD se Kabupaten/kota. Kemudian terkait kearifan lokal, ini juga yang patut diantisipasi jangan sampai menyebar dan tidak terkendali.
Dia mengaku perlengkapan dalam penanaganan yang dilakukan semuanya sudah siap seperti peralatan pemadam dan damkar.
Sementara untuk titik - titik rawan terjadinya karhutla seperti di bandara, BPBD akan selalu melakukan patroli terus, kalau akan terjadi pembakaran lahan gambut, "kita datangi, kita padamkan, " tegasnya.
Titik - titik rawan karhutla di Kalbar meliputi, Kabupaten Ketapang, Kabupaten Sambas, Bengkayang sedikit, dan memang rata - rata daerah ada juga.
Untuk wilayah perbatasan negara seperti dengan Malaysia, BPBD Kalbar mengantiaipasinya dengan melihat arah angin untuk menentukan langkah pencegahan yang dijalankan.
"Negara tetangga aman, karena kita antisipasiarah angin. Kalau angin ke utara, nah kita pagari di perbatasan Sambas, " ucapnya.