Find Us On Social Media :
Bimbingan Teknis Pasca Bencana Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2024 yang digelar BPBD Kalbar, di Hotel Alimoer, Rabu, 5 Mei 2024. (William)

Perlu Adanya Sinergi dan Koordinasi Dalam Penguatan Sarana Prasarana Hadapi Bencana

William - Rabu, 5 Juni 2024 | 19:35 WIB

Kubu Raya, Sonora.ID – Staf Ahli Bidang Hukum, Politik dan Pemerintahan Pemprov Kalbar, Natalia Karyawati, mewakili Penjabat Sekda Provinsi Kalbar menjabarkan bagaimana kaitan antara bencana dan sarana dan prasarana yang harus disiapkan, kemudian bagaimana menghadapi kegiatan pasca bencana.

“Jadi pasca bencana itu tentu bagaimana kita menghadapi kegiatan pasca bencana, hal – hal yang harus kita lakukan berkoordinasi dengan berbagai sektor terkait atau OPD terkait, berkaitan dengan pemulihan secara fisik maupun sarana dan prasarana yang ada di daerah, “ ungkapnya usai menyampaikan sambutan pada kegiatan Bimbingan Teknis Pasca Bencana Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2024 yang digelar BPBD Kalbar, di Hotel Alimoer, Rabu, 5 Mei 2024.

Dia juga menekankan tentang data yang perannya sangat penting karena nanti erat kaitannya dengan perencanaan penganggaran maupun pelaksanaan kegiatan yang lebih tepat dan sesuai setelah pasca bencana.

“Dari data itu kita juga memprediksi penyediaan anggaran, penyediaan sarana prasarana kedepannya. Kita bukan hanya pemulihan tetapi juga untuk perangkat daerah terkait bagaimana mengedukasi masyarakat, “ tuturnya.

Baca Juga: Satu CJH Asal Pontianak Wafat di Tanah Suci, Kata Terakhir Alm. :

Menurutnya tentu harus adanya “sinkron” mungkin dari Dinas PU, Perkim, sendiri yang harus menganggarkan secara penunjang atau sarana prasarana yang kaitannya dengan sesuatu yang “tak terduga”.

“Kita tahu bahwa kalau anggaran pemerintah itu direncanakan dan ada waktunya tetapi dalam bencana kita tidak tahu kapan bencana itu terjadi. Artinya bagaimana sikap dan ketanggapan kita menghadapi pasca bencana itu, “terang Natalia.

Dia mencontohkan program real yang bisa dijalankan di daerah ketika terjadi bencana, mungkin daerah harus juga menyiapkan kondisi status tanggap darurat. Jadi anggaran dikeluarkan sesuai, kemudian di lapangan juga pastinya disiapkan sarana dan parasarana seperti tenda, dapur umum,  tempat pengungsian.

Natalia juga menyebut bahwa koordinasi penting untuk selalu dilakukan.

“Saya rasa ini bukan kegiatan rutin tetapi memang harus selalu dilakukan, koordinasi itu penting sekali antar berbagai pihak. Kalau misalnya ditangani oleh BPBD sendiri mungkin lebih mudah di dalam, tapi karena harus berkoordinasi dengan OPD terkait lainnya, sehingga itulah yang harus ditingkatkan, koordinasi, sinergi antar berbagai perangkat daerah, menangani sarana dan prasarana pasca bencana, “ujarnya.

Baca Juga: Ketua Korwil KSBSI Kalbar :