Find Us On Social Media :
Saat diskusi IPRC, Asep Mulyadi (pegang mic), Folmer Siswanto (kiri) dan Indra Purnama (kanan) ", Rabu (5/6/2024) / Gun ()

Jelang Pilwalkot Bandung, Perlu Kolaborasi Kuat Untuk Bangun Kota Bandung 

Indra Gunawan - Kamis, 6 Juni 2024 | 12:00 WIB
 
Bandung, Sonora.ID - Jelang Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Bandung pada November 2024 mendatang, kolaborasi menjadi kunci utama untuk membangun kota yang lebih baik. 
 
Sebagai salah satu kota terbesar di Indonesia, Bandung menghadapi berbagai tantangan yang kompleks, mulai dari kemacetan lalu lintas, masalah lingkungan, hingga kebutuhan akan infrastruktur yang lebih modern dan efisien. Calon wali kota dan masyarakat harus bekerja sama untuk menciptakan solusi yang inovatif dan berkelanjutan.
 
"Kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil sangat penting untuk membangun Kota Bandung ini," ucap Anggota DPRD Kota Bandung dari Fraksi PKS Asep Mulyadi dalam diskusi bertajuk "Pembentukan Poros Koalisi Pemilihan Walikota Bandung Tahun 2024" yang digelar Indonesian Politics Research & Consulting (IPRC) di kawasan Jalan Merdeka, Kota Bandung, Rabu (5/6/2024).
 
"Pemerintah kota harus membuka ruang dialog dan partisipasi publik, memungkinkan warga untuk menyampaikan aspirasi dan ide mereka. Partisipasi aktif dari komunitas lokal dapat membantu mengidentifikasi masalah nyata yang dihadapi sehari-hari dan menemukan solusi yang paling efektif," papar Asep.
 
Asep juga menyebut, sektor swasta juga memiliki peran signifikan dalam pembangunan kota. Investasi dalam infrastruktur, teknologi, dan layanan publik dapat mempercepat kemajuan Kota Bandung
 
Untuk itu, lanjut Asep, kemitraan antara pemerintah dan perusahaan dapat menciptakan proyek-proyek yang tidak hanya menguntungkan secara ekonomi tetapi juga meningkatkan kualitas hidup warga.
 
Selain itu, keberlanjutan lingkungan harus menjadi prioritas utama. Kolaborasi dalam pengelolaan sampah, penghijauan kota, dan pengembangan transportasi ramah lingkungan sangat dibutuhkan untuk menjaga Bandung tetap asri dan nyaman.
 
Baca Juga: Hingga Akhir Tahun Pemkot Bandung Targetkan Kenaikan Indeks SPBE
 
Dengan kolaborasi yang erat, kota Bandung dapat menghadapi tantangan masa depan dan berkembang menjadi kota yang lebih maju, inklusif, dan berkelanjutan. 
 
"Semua pihak harus bersatu, berkontribusi, dan saling mendukung demi mencapai visi bersama untuk Bandung yang lebih baik," kata Asep.
 
Asep juga menyinggung posisi partai politik, yang berperan penting melalui parlemen dalam membangun arah kebijakan pada pembangunan.
 
Maka dari itu, kata Bakal Calon Wali Kota Bandung dari Partai Keadilan Sejahtera ini, harus ada kolaborasi bersama untuk menjalaninya.
 
Menurutnya, PKS sendiri sangat siap membuka ruang pada partai politik manapun, termasuk PDI Perjuangan pada Pilkada 2024 Kota Bandung.
 
“Saat ini semuanya masih dinamis, komunikasi dengan semua partai politik masih cair. Yang terpenting ada chemistry, ada kesamaan tujuan dalam menjalankan program-program untuk memajukan Kota Bandung,” tutur Asep
 
“Jadi kita ingin Kota Bandung seperti dulu, yang nyaman untuk ditinggali, nyaman dikunjungi, udara bersih. Kemudian terbukanya lapangan pekerjaan, harga bahan pokok yang terjangkau masyarakat juga infrastruktur yang menunjang kesejahteraan warga masyarakat Kota Bandung,” ungkapnya.
 
Senada dengan Asep Mulyadi, anggota DPRD Kota Bandung dari Fraksi PDI Perjuangan Folmer Siswanto mengatakan, bahwa tidak menutup kemungkinan koalisi dengan PKS akan terjadi.
 
Menurutnya, perbedaan ideologis kedua partai bukanlah sesuatu yang utama. Terpenting ketokohan sosok yang maju pada Pemilihan Walikota Bandung nanti.
 
Sedangkan Direktur Eksekutif IPRC M Indra Purnama menyebut baik partai politik maupun pasangan calon yang maju dalam pemilihan kepala daerah termasuk Kota Bandung, harus mempunyai chemistry yang kuat agar pembangunan di daerah berjalan sesuai rencana. 
 
“Jangan sampai baru berjalan sebentar sudah pecah kongsi yang bisa menghambat pembangunan. Maka itu harus disepakati sejak awal apa yang ingin dilakukan oleh calon kepala daerah terhadap Kota Bandung di lima tahun mendatang,”  pungkas Indra.
 
Baca Juga: Apresiasi Wajib Pajak, KPP Madya Dua Bandung Beri Sejumlah Penghargaan