Sonora.ID - Letnan Herman Yoseph Fernandez dinilai berjasa dalam memperjuangkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sehingga layak diusulkan untuk mendapat gelar pahlawan Nasional.
Herman Yoseph Fernandez adalah Tentara Pelajar yang gugur dalam Perang Kemerdekaan Indonesia, setelah pertempuran hidup mati melawan Belanda dalam Palagan Sidobundar 2 September 1947 dan gugur dieksekusi pada 31 Desember 1948.
Kepala Dinas Sejarah TNI Angkatan Laut Laksamana Pertama Dr. Hariyo Poernomo, dalam Seminar dan Bedah buku Biografi Herman Yoseph Fernandez "Kusuma Bangsa Pembela Tanah Air, Layak Jadi Pahlawan Nasional" mengatakan, bahwa karakter dan sikap menginspirasi yang dimiliki oleh Herman Yoseph Fernandez sangat layak dijadikan pahlawan.
Baca Juga: Tumbangkan Jakarta Livin Mandiri, Tim Jakarta Electric Tatap Final Four PLN Mobile Proliga
"Pandangan kami Herman Yoseph Fernandez
sangat layak karena karakter-karakter yang dimiliki beliau bisa menginspirasi generasi-generasi penerus bangsa, dan harapan kami ini menjadi prioritas pemerintah daerah untuk segera mengurus dan memajukan Herman Yoseph Fernandez untuk menjadi pahlawan nasional,"tutur Laksamana Pertama Dr. Hariyo Poernomo di Gedung Yustinus, Semanggi Jakarta, Sabtu (8/06).
Sementara itu, Peneliti dan Penulisan buku Herman Yoseph Fernandez, Thomas B. Ataladjar juga banyak menjelaskan kiprah dan perjuangan Herman Yoseph Fernandez untuk memperjuangkan kemerdekaan NKRI, sehingga layak diberi gelar pahlawan nasional.
Bukti pengakuan nyata negara atas perjuangannya diantaranya, nama Herman Fernandez terukir abadi di sejumlah monumen seperti Monumen Sidobunder, Monumen Tentara Pelajar di Kebumen, Monumen /Prasasti serta makamnya di Taman Makam Pahlawan Kusumanegara, Yogyakarta, serta Monumen Yogya Kembali, Yogyakarta.
Baca Juga: Aksi Bersih Stadion Dukung Timnas Indonesia dengan Semangat Revolusi Mental Terus Berlanjut
Namanya juga terukir dalam buku sejarah perjuangan bangsa seperti Gelegar di Bagelen dan Tentara Pelajar dalam Perang Kemerdekaan. Untuk mengenang jasa dan perjuangnnya di pusat kota Larantuka dibangun juga monumen Herman Fernandez, juga taman Herman Fernandez dan Jalan Herman Fernandez.
Disaat yang sama, keponakan dari Herman Yoseph Fernandez Grace Siahaan Njo menuturkan, sikap pengorbanan, keberanian serta cinta tanah air dari Herman Yoseph Fernandez mendorongnya untuk mewujudkan buku biografi ini, karena hingga kini belum ada dokumen yang secara lengkap yang memuat kisah hidup dan perjuangannya sampai gugurnya sebagai kusuma bangsa.
"Melalui buku ini diharapkan Herman Fernandez semakin dikenal terutama nilai-nilai kebaikan yang dimilikinya, yang kelak akan menjadi warisan yang berharga bagi generasi muda pemilik masa depan bangsa ini," tuturnya.
Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News.