Find Us On Social Media :
Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sulawesi Selatan, Muhammad Yusri Yunus (tengah) saat diseminasi Lapor TBC pada komunitas di 26 Kota dan Kabupaten di Makassar, Senin (10/6/2024). (Sonora.ID)

Lapor TBC Terima 672 Aduan Warga, Dominasi Konseling Bagi Pasien

Muhammad Said - Senin, 10 Juni 2024 | 13:40 WIB

Makassar, Sonora.ID - Sebanyak 672 aduan dari masyarakat diterima melalui dashboard Lapor TBC sejak Oktober 2022 sampai Februari 2024.

Dominasi aduan yaitu konseling bagi pasien TBC sebanyak 68 persen. Disusul keluhan enabler 13 persen, stigma dan diskriminasi 11 persen serta akses layanan 8 persen.

"Dari sebaran aduan, tercatat ada 20 pengaduan dari Sulawesi Selatan," kata Ketua Yayasan Kareba Baji Sulsel, Chandra Mustamin saat diseminasi Lapor TBC pada komunitas di 26 Kota dan Kabupaten di Hotel Continent Centrepoint Makassar, Senin (10/07/2024).

Dia menjelaskan, Lapor TBC merupakan kanal aduan berbasis aplikasi dan website. Kegiatan ini bertujuan memperkenalkan dan mensosialisasikan penggunaan aplikasi dan website Lapor TBC.

"Stigma dan diskriminasi pasien Tuberkulosis (TB) atau TBC kebanyakan terjadi di masyarakat, komunitas dan sekolah sebesar 38 persen. Disusul 34 persen di tempat kerja, keluarga 15 persen, stigma diri sendiri hingga fasilitas kesehatan," ungkapnya.

Baca Juga: Bedah Buku, Yayasan Kareba Baji Sulsel Ungkap Stigma dan Diskriminasi Pasien Tuberkulosis

Kegiatan tersebut menghadirkan dua narasumber utama. Salah satunya Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sulawesi Selatan, Muhammad Yusri Yunus dengan memaparkan analisis situasi TBC di Sulsel.

Dalam pemaparannya, disebutkan terjadi peningkatan kasus TBC di Sulsel. Dari 21.167 temuan di tahun 2022, naik 6.154 menjadi 27.321 pada tahun 2023 lalu.

Hal ini menjadi perhatian penting bagi pemerintah, sehingga kolaborasi seperti yang dilakukan dalam kegiatan ini diharapkan dapat membantu dalam penemuan kasus TBC.

"Kalau periode Januari sampai Mei 2024, sudah ditemukan 12.280 kasus TBC di Sulsel," jelasnya.

Kasri Riswadi dari program dan MEL Coordinator SR Yamali TB juga mengisi materi tentang penggunaan aplikasi dan mengunggah informasi melalui dashboard LaporTBC.

Peserta yang mengikuti kegiatan merupakan kader TB di puskesmas, petugas TB di sejumlah rumah sakit dan Forum Multi Sektor Eliminasi TBC Kota Makassar.

Kegiatan ini berhasil menciptakan ruang diskusi yang produktif dan berpotensi untuk meningkatkan kesadaran serta aksi dalam penanggulangan TBC di Kota Makassar.