Find Us On Social Media :
Untar Luluskan Doktor Pertama Ilmu Manajemen (Sigit)

Untar Luluskan Doktor Pertama Ilmu Manajemen

Saortua Marbun - Rabu, 12 Juni 2024 | 12:10 WIB
Sonora.ID - Universitas Tarumanagara (Untar) meluluskan Isyak Meirobie menjadi doktor pertama dari Program Studi Doktor Ilmu Manajemen (Prodi DIM) Program Pascasarjana Untar dalam Ujian Terbuka di Auditorium Kampus I Untar, Senin (10/6).
 
Isyak Meirobie menjadi lulusan pertama dengan disertasi berjudul “Model Determinan Kinerja Berkelanjutan Usaha Mikro.” Isyak pernah menjabat Wakil Bupati Belitung Provinsi Kepulauan  Bangka Belitung periode 2018-2023. 
 
Pada hari yang sama, Dra. Paula T. Anggarina, M.M. juga dinyatakan lulus dan berhak meraih gelar Doktor. Paula yang juga menjabat Kepala Kantor Humas Untar ini mempertahankan disertasinya yang  berjudul “Manajemen Reputasi di Perguruan Tinggi Swasta (PTS) melalui Pemberdayaan Humas.”
 
Dalam paparan disertasinya, Paula menjelaskan hasil penelitian ini  menunjukkan pemberdayaan Humas dapat menciptakan sistem manajemen reputasi yang efektif bagi PTS.
 
Baca Juga: Ada Budaya Maluku di Wisuda ke-83 Universitas Tarumanagara
 
Menurutnya, ada lima faktor pendukung utama dalam membangun reputasi, yaitu akreditasi, kualitas lulusan, sumber daya manusia (SDM), peringkat (ranking), dan kepemimpinan.
 
Humas, sebagai elemen penghubung antara PTS dan para pemangku kepentingan, harus memahami peran dan tugasnya serta didukung oleh saluran komunikasi dan perangkat Humas yang tepat. Selain itu, penting untuk mengantisipasi faktor-faktor negatif yang dapat berdampak pada penurunan reputasi PTS.
 
Paula mengungkapkan saat ini, humas memiliki peran yang sangat penting dalam membantu membangun reputasi perguruan tinggi. Oleh karena itu, ia berharap para pimpinan perguruan tinggi mulai memberdayakan divisi humas mereka untuk memberikan informasi yang dapat meningkatkan reputasi lembaga tersebut di mata publik.
 
Kedua doktor tersebut lulus melalui masa studi selama enam semester sejak Prodi DIM didirikan di akhir Agustus 2020. Angkatan pertama Prodi DIM Untar berjumlah sebelas orang dan mengikuti  ujian terbuka secara bertahap selama bulan Juni 2024.  
 
Rektor Prof. Dr. Ir. Agustinus Purna Irawan, M.T., M.M., I.P.U., ASEAN Eng. mengatakan hal ini merupakan kontribusi Untar dalam pengembangan kualitas SDM untuk  kemajuan bangsa.
 
Baca Juga: Buka Wawasan Antarbudaya, Untar Kenalkan Budaya Indonesia di Vietnam
 
“Hasil riset dan novelti yang diperoleh, sangat membanggakan dan bermanfaat bagi pengembangan  ilmu bidang manajemen yang dapat diimplementasikan secara praktis di dunia bisnis dan dunia  usaha,” ujar Rektor Untar
 
Topik-topik yang diangkat lulusan kali ini beragam, antara lain pemberdayaan UMKM, manajemen  reputasi PTS, pengembangan bisnis keluarga, dan pengembangan kurikulum pendidikan militer.
 
Menurut Rektor Untar Prof. Agustinus, ini menjadi temuan yang sangat baik dan mengisi berbagai kekosongan teori serta memberikan pedoman praktis dalam implementasinya. Luaran penelitian juga telah dipublikasikan  dalam berbagai jurnal bereputasi dapat memberikan dampak yang luas bagi pengembangan ilmu. 
 
“Kami berharap Prodi Doktor Ilmu Manajemen Untar yang telah terakreditasi Baik Sekali, dapat  terus berkembang dan menghasilkan berbagai capaian yang bermanfaat bagi masyarakat dan  meningkatkan reputasi Untar,” tutup Rektor yang juga menjabat sebagai Direktur Prodi DIM. 
 
Dalam kesempatan yang sama diserahkan juga dua Prestasi Nusantara dari Museum Rekor Indonesia  (MURI). Penghargaan pertama diberikan kepada Dr. Isyak Meirobie, S.Sn., M.Si. sebagai lulusan pertama Prodi DIM Untar. Sedangkan yang kedua diberikan kepada Untar sebagai Universitas  Penyelenggara Lulusan Pertama Prodi DIM Untar.
 
Isyak yang juga alumni Sarjana Desain Interior Untar tersebut mengakui Untar menciptakan suasana nyaman bagi mahasiswanya melalui komunikasi, administrasi, dan atensi dari pimpinan, dosen, maupun tenaga kependidikan. 
 
“Kuliah di DIM Untar cukup menantang dalam pembelajaran dan metode penelitiannya, tetapi  seluruh jajaran responsif dalam membimbing dan menanggapi mahasiswanya,” ucap Isyak.