Find Us On Social Media :
Ilustrasi contoh limbah industri. (Pixabay/kubinger)

Pemko Banjarmasin Kaji Pengelolaan Sanitasi untuk Air Limbah Domestik

Eva Rizkiyana - Rabu, 12 Juni 2024 | 16:40 WIB

Banjarmasin, Sonora.ID – Pemerintah Kota Banjarmasin menggandeng sejumlah pihak untuk mewujudkan pengelolaan sanitasi yang optimal, khususnya untuk air limbah.

Bersama dengan Kemitraan Indonesia – Australia untuk Infrastruktur (KIAT), program Sanitation Infrastructure and Institutional Support (SIIP) menjadi salah satu upaya untuk mewujudkan pemetaan strategi terhadap akses capaian sanitasi yang layak dan aman di Kota Banjarmasin.

Sekda Kota Banjarmasin, Ikhsan Budiman, saat membuka Lokakarya Penyusunan Visi Strategis Air Limbah Domestik Banjarmasin untuk Lima Tahun ke Depan, mengatakan bahwa Kota Banjarmasin masuk dalam lima kabupaten/kota yang jadi percontohan pemangku kepentingan untuk melaksanakan program tersebut.

Yakni Kota Banda Aceh, Cirebon, Padang dan Kabupaten Gorontalo, yang turut didampingi oleh fasilitator dari tim ISC-SIIP.

Baca Juga: Wujudkan Indonesia Emas 2045, KI Dorong Keterbukaan Informasi Publik

"Saat ini kita punya instalasi pengolahan lumpur tinja di Basirih, lalu pengolahan instalasi air limbah di Sungai Andai, HKSN dan Pekapuran di bawah Perumda PALD, termasuk IPAL komunal yang dikelola masyarakat," ucap Ikhsan, Selasa (11/06).

Program itu penting bagi peningkatan optimalisasi sanitasi air limbah yang juga tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Banjarmasin Tahun 2021-2026.

Ia juga menyebut, jika seluruh ide atau gagasan yang muncul dalam lokakarya diharapkan dapat dikaji secara mendalam dan merumuskan berbagai perencanaan strategis akses sanitasi yang aman bagi masyarakat.

"Seperti kita tahu kondisi lingkungan kita, tanah kita itu memang memerlukan sebuah sistem yang bagus, kemudian juga terkait sarana prasarana, hubungan infrastruktur yang kita miliki saat ini sayang apabila tidak dimanfaatkan dengan maksimal," jelasnya lagi.

Ikhsan berharap dengan adanya partisipasi dan kolaborasi bersama stakeholder lain, termasuk masyarakat Kota Banjarmasin, penanganan masalah sanitasi dapat maksimal dilakukan.

Terutama mewujudkan kesadaran masyarakat terkait pentingnya membersamai pengelolaan air limbah dengan tepat.