Pontianak, Sonora.ID - Nyeri dan ketidaknyamanan pada lambung bisa terjadi ketika seseorang mengalami sakit maag.
Hal itu disebabkan iritasi atau peradangan pada lambung akibat sejumlah kondisi tertentu.
Apoteker Juliyastin Randa Pagiling, S Far. menjelaskan bahwa siapa pun, tanpa terkecuali dari berbagai usia dan jenis kelamin, dapat mengalami sakit maag.
Hal ini dia sampaikan kepada 25 pasien dan pengunjung RSUD SSMA Kota Pontianak, Rabu (19/6/2024), saat memberikan informasi tentang obat maag.
"Adanya sakit maag bisa dipicu oleh beberapa faktor seperti pola makan yang tidak tepat, konsumsi makanan berlemak, berminyak, asam, dan pedas, terlalu banyak minum minuman bersoda, kafein, alkohol, stres, infeksi bakteri, dan efek samping dari obat antiinflamasi," terangnya.
Gejala yang biasa dirasakan oleh penderita maag termasuk nyeri di perut bagian atas (ulu hati), rasa kembung, mual, sering bersendawa, nyeri di tengah dada, serta rasa panas di perut bagian atas.
Juliyastin menyatakan bahwa pengobatan maag pada setiap individu bergantung pada penyebab dan tingkat keparahannya.
Untuk gejala ringan, perubahan gaya hidup bisa membantu mengatasi maag. Namun, pada kasus maag yang parah dan sering kambuh, diperlukan penggunaan obat-obatan maag.
"Ada beberapa golongan obat maag yang dapat dikonsumsi berdasarkan keluhan pasien dan petunjuk dokter," jelasnya.
Diantara golongan obat maag, ada yang berfungsi sebagai penetral asam lambung, contohnya antasid. Sementara obat lain, seperti ranitidin, berperan dalam mengurangi produksi asam lambung.
Kedua jenis obat ini bisa dikonsumsi 1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan.