Moscow, Sonora.Id—Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) menjalin kerja sama dengan dua perpustakaan di Rusia yakni Lembaga Kebudayaan Anggaran Negara Federal (Margarita Rudomino Seluruh Perpustakaan Negara Rusia untuk Sastra Asing) dan Perpustakaan Nasional Federasi Rusia.
Penandatanganan memorandum saling pengertian dilakukan pelaksana tugas (Plt.) Kepala Perpusnas E. Aminudin Aziz dengan kepala perpustakaan terkait, di Moskow, Rusia, pada Jumat (28/6/2024).
Plt. Kepala Perpusnas menyatakan jalinan kerja sama kelembagaan dengan para mitra di luar negeri merupakan upaya pihaknya untuk bertukar informasi dan pengalaman dalam meningkatkan kualitas layanan perpustakaan kepada publik.
“Kita bisa saling belajar dari praktik baik yang dilakukan oleh para mitra dan juga oleh Perpusnas. Selain itu, kerja sama kelembagaan ini ditujukan untuk menjalin jejaring lebih luas dan menempatkan Perpusnas dalam peta kelembagaan mereka. Dengan demikian, ketika ada program berpotensi dikerjasamakan, Perpusnas dapat ikut andil di dalamnya,” ujarnya.
Dia berharap jalinan kerja sama memberikan peluang kepada pegawai Perpusnas untuk berkiprah dalam jejaring perpustakaan dunia. “Intinya adalah saling bertukar informasi, gagasan, dan pengalaman untuk memberikan manfaat yang lebih besar kepada masyarakat dan meningkatkan kemartabatan lembaga Perpusnas,” tuturnya.
Kerja sama dengan Lembaga Kebudayaan Anggaran Negara Federal (Margarita Rudomino seluruh Perpustakaan Negara Rusia untuk Sastra Asing), Plt. Kepala Perpusnas menyebut merupakan upaya pengumpulan koleksi naskah Nusantara dan koleksi Indonesiana yang ada di dunia.
Sementara itu, Kepala Ad Interim Lembaga Kebudayaan Anggaran Negara Federal (Margarita Rudomino seluruh Perpustakaan Negara Rusia untuk Sastra Asing) Maria V. Belokolenko menjelaskan kerja sama dapat ditindaklanjuti dengan penyelenggaraan seminar daring bidang kesastraan antara kedua negara. “Kami sangat ingin berkunjung ke Perpusnas sebagai kunjungan balasan,” jelasnya.
Dia menyebut perpustakaannya dibentuk pada 1921 dan dinamai sesuai dengan nama pendiri sekaligus kepala pertama yaitu Margarita Ivanovna Rudomino. Perpustakaan memiliki lebih dari 4,5 juta koleksi dalam 154 bahasa asing yang dibangun sejak 1922.
Koleksinya terdiri dari buku, terbitan berkala, makalah ilmiah, fiksi maupun non-fiksi. Selain itu, perpustakaan tersebut memiliki 2.600 koleksi dalam bahasa Indonesia, yang sebagian besar publikasi dari 1960-an hingga 1980-an.
“Ada 554 koleksi tentang Indonesia dalam berbagai bahasa di dunia yakni bahasa Inggris, bahasa Rusia, bahasa Jerman, bahasa Belanda, bahasa Prancis, bahasa Indonesia, serta bahasa Jepang. Sebagian besar koleksi ini merupakan sumbangan dari berbagai pihak,” urai Maria.
Pada acara penandatanganan memorandum saling pengertian lainnya di tempat yang berbeda, Kepala Perpustakaan Nasional Federasi Rusia Vadim Duda menyatakan kerja sama harus ditindaklanjuti dengan pelaksanaan kegiatan. “Ini juga dapat menjadi jembatan kedua negara untuk memperkenalkan budaya melalui kerja sama layanan dan pertukaran bahan perpustakaan,” tuturnya.