Find Us On Social Media :
Wapres Ma'ruf Amin saat menghadiri Gebyar Muharram 1446 H dan Penandatanganan Prasasti Kresek Kampung Santri di Aula Syekh Astari Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, Minggu (14/07/2024). ()

Tak Hanya Fisik, Wapres Ma'ruf Amin Juga Maknai Hijrah untuk Pemikiran, Sikap, dan Tindakan

Lia Muspiroh - Senin, 15 Juli 2024 | 11:30 WIB
 
Sonora.ID - Peringatan Tahun Baru Islam atau 1 Muharram menandai peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah.
 
Ketika itu, utusan Allah tersebut berpindah ke tempat yang lebih baik bagi kelancaran syiar agama Islam. Seiring perkembangan zaman, semangat hijrah menuju yang lebih baik bukan melulu soal pindah secara fisik. 
 
Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin juga memaknai hijrah tidak hanya perpindahan secara fisik melainkan juga soal pemikiran dan tindakan.
 
"Hijrah maknawiyah, dalam arti perilaku. Menghijrahkan cara berfikir, bersikap dan bertindak. Hijrah kepada apa yang dituntunkan oleh Allah," ungkap Wapres pada acara Gebyar Muharram 1446 H dan Penandatanganan Prasasti Kresek Kampung Santri  di Aula Syekh Astari Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, Minggu (14/07/2024).
 
Wapres menuturkan, termasuk ke dalam hijrah perilaku atau pemikiran ini adalah bagaimana kita mengupayakan agar kita semakin dekat dengan Allah. Salah satunya adalah dengan meminta dan berusaha agar petunjuk/hidayah yang telah Allah sediakan dapat kita terima dan pahami secara utuh. 
 
"Yang dimaksud di sini, sebagai penerimaan. Supaya kita menerima. Nah, hidayah itu harus diminta, kemudian kita juga berusaha [menerima]," lanjutnya.
 
Menurut Wapres, ingin atau tidaknya seseorang untuk berusaha agar mampu memahami hidayah dari Allah merupakan pilihan orang itu sendiri. Wapres menekankan bahwa Allah akan memberikan jalan yang lurus bagi hamba-Nya yang meminta dan mengusahakannya.
 
"Dalam hadis qudsi Allah berfirman, barang siapa yang datang kepada Saya satu jengkal, Saya [mendatanginya] satu hasta. Siapa yang datang kepada Saya jalan kaki, Saya lari," kutip Wapres.
 
Baca Juga: Daftar Wilayah Waspada Hujan Lebat hingga Angin Kencang 15-16 Juli 2024
 
Untuk itu, Wapres mengajak agar setiap individu berusaha mendekatkan diri kepada Tuhan, dengan terus melakukan perbaikan.
 
"Buat kita yang penting ada tahwil [pengalihan/perpindahan], besok harus lebih baik dari hari ini," tuturnya.
 
Dalam kesempatan yang sama, Wapres juga menandatangani prasasti penetapan Kresek sebagai Kampung Santri. Sembari mengenang masa kecilnya, Wapres bangga tanah kelahirannya ini kini semakin maju dan telah memiliki begitu banyak pesantren.
 
Beberapa pesantren yang terdapat di Kecamatan Kresek yaitu Pesantren Al Falah, Pesantren Manba’ul Hikmah, Pesantren Al Hikmah, Pesantren Al Syarif, Pesantren Nasy’atul Falah, Pesantren Nahdlatul Ulum, Pesantren Al Amin. Pesantren-pesantren tersebut memiliki ratusan hingga ribuan santri.
 
Khusus terkait penetapan ini, Wapres berpesan agar penetapan Kresek menjadi Kampung Santri oleh seorang wakil presiden menjadi motivasi, agar pesantren-pesantren di Kresek berkontribusi bukan hanya di level kabupaten atau provinsi, tapi juga nasional.
 
"Saya kira, pernyataan ini harus, dari Kresek untuk Banten, dan untuk Indonesia," pungkasnya.
 
Sebelumnya, Ketua Panitia Acara Jejen mengatakan, Gebyar Muharram ini dilaksanakan melalui serangkaian acara sejak tanggal 12 Juli lalu. Acara yang telah berlangsung antara lain, yaitu santunan anak yatim, perlombaan adzan anak-anak, serta khitanan massal.
 
"Melalui acara ini kami berharap dapat memperkuat  tali silaturahmi dan memperkuat kebersamaan serta memperdalam pemahaman kita tentang nilai-nilai luhur yang terkandung dalam bulan Muharram," Ujarnya.
 
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Hari Ini, 15 Juli 2024 di Jabodetabek