Sonora.ID - Harian Kompas bersama One GML, Qubisa, dan Gerakan Nasional Indonesia Kompeten (GNIK) meluncurkan acara akbar bagi pegiat sumber daya manusia (SDM) yaitu "Indonesia Human Capital & Beyond Summit" (IHC-BS), yang akan digelar pada 13-15 November 2024 di JiExpo Kemayoran.
Acara ini melibatkan lebih dari 50 asosiasi Human Capital dari seluruh Indonesia serta unsur swasta, pemerintah, perguruan tinggi, dan LSM.
Ketua Komite Pengarah Gerakan Nasional Indonesia Kompeten (GNIK) Yunus Tri Yonggo mengatakan, Indonesia akan menghadapi bonus demografi. Indonesia Emas 2045 adalah visi untuk menjadikan Indonesia sebagai salah satu ekonomi terbesar dunia dengan kesejahteraan sosial, peningkatan kualitas hidup, kemajuan teknologi, dan keunggulan di berbagai sektor. Untuk meraih itu, bonus demografi harus dimanfaatkan dengan maksimal.
"Kalau kita tidak melakukan apa-apa bonus demografi ini justru bisa jadi bencana," tuturnya.
Baca Juga: Penasihat Khusus Presiden Amerika Serikat Puji Capaian Mensos Risma
Kualitas sumber daya manusia yang adaptif dan inovatif adalah kunci. Pendidikan dan pelatihan berkelanjutan penting untuk membentuk tenaga kerja yang kompeten. Semangat kewirausahaan dan kreativitas juga harus didorong agar mampu bersaing secara global.
"Sinergi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sangat diperlukan. Kolaborasi ini diharapkan akan menghasilkan blueprint yang komprehensif untuk masa depan generasi mendatang," tambahnya.
Sementara itu, Direktur Komunikasi Korporat Kompas Gramedia Glory Oyong mengatakan, perkembangan teknologi harus dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat. Menurutnya, teknologi tidak akan bisa berkembang jika tidak ada sentuhan manusia.
Glory berharap, Acara "Indonesia Human Capital & Beyond Summit" dapat menjadi katalisator dalam upaya mencapai Indonesia Emas 2045 dengan mempersiapkan sumber daya manusia yang unggul, siap menghadapi tantangan global, dan berkontribusi pada kemajuan bangsa.
Baca Juga: Menjaga Kekayaan Laut dari Korupsi: Peran Penting Calon Pimpinan KPK Berlatar Belakang Maritim