Pontianak, Sonora.ID – Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Provinsi Kalimantan Barat menggelar kegiatan Inkubator Koperasi Provinsi Kalimantan Barat Tahun Anggaran 2024, yang berlangsung selama tiga hari (16 – 18 Juli 2024), di Grand Mahkota Hotel, Pontianak. Tujuan kegiatan ini adalah untuk mendukung transformasi koperasi melalui program modernisasi koperasi, penguatan pengawasan koperasi, pembiayaan penjaminan koperasi, dan pengembangan sumber daya manusia koperasi.
Peserta yang mengikuti Inkubator Bisnis Koperasi yaitu sebanyak 40 orang peserta yang berasal dari 14 kabupaten/kota se Kalimantan Barat. Kota Pontianak diwakili 10 orang, Kab. Kuburaya 4 Orang, Kab. Mempawah 4 Orang, Kota Singkawang 2 Orang, Kab. Sambas 2 Orang, Kab. Bengkayang 2 Orang, Kab.Landak 2 Orang, Kab. Sanggau 2 orang, Kab. Sekadau 2 Orang, Kab. Sintang 2 Orang, Kab. Melawi 2 Orang, Kab. Kapuas Hulu 2 Orang, Kab.Ketapang 2 Orang dan Kab. Kayong Utara 2 Orang yang merupakan anggota / pengurus koperasi dari gerakan Koperasi.
Penjabat (PJ) Sekda Kalimantan Barat, Mohammad Bari yang turut menghadiri acara tersebut mengharapkan koperasi harus terus berkembang serta bersinergi dan berkolaborasi dengan instansi – instansi yang ada di Provinsi Kalimantan Barat. Selama ini Kerjasama yang baik sudah terjalin diantaranya dengan Bank Indonesia dan Bank Kalbar dalam rangka peningkatan koperasi ke arah yang lebih baik.
Bari menginginkan koperasi bisa lebih fokus terutama kea rah digitalisasi, dalam artian tidak hanya melakukan bisnis konvensional, namun lebih bisa berkembang dengan memperluas jaringan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kalimantan Barat.
“Kalau bisa koperasi hadir dan ikut mendukung dalam program pemda untuk peningkatan PAD, yang mana koperasi dapat mendapatkan berkontribusi serta menghasilkan pendapatn dari koperasi, “ujarnya.
Baca Juga: Pemkot Pontianak Harapkan Kerjasama Masyarakat Dalam Pengerjaan Pelebaran Jalan Sultan Hamid II
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah Provinsi Kalimantan Barat, Junaidi dalam sambutannya mengatakan pada tahun 2022 jumlah aset koperasi mencapai 16,57 Triliun Rupiah, jumlah Volume Usaha 10,73 Triliun Rupiah, jumlah SHU 22,15 Milyar Rupiah. Sementara di tahun 2023 jumlah aset koperasi mencapai 17,55 Triliun Rupiah, kemudian volume usaha 11,96 Triliun Rupiah, dan jumlah SHU 213,90 Milyar Rupiah.
“Untuk tahun 2024, jumlah aset hingga Juli tercatat 14,42 T, kemudian jumlah volume usaha 11 Triliun,d an jumlah SHU yaitu 213,90 Milyar Rupiah, “tutur Junaidi.
Di tempat yang sama Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Barat, N.A. Anggini Sari mengatakan Bank Indonesia siap mendukung dan mengawal koperasi dari sisi pembayaran yang mengarah ke digital. Koperasi bisa menjadi salah satu penyalur kredit rakyat yang bersinergi dengan perbankan.
“Diharapakan melalui Inkubator Koperasi, koperasi di Kalbar bisa menjadi lebih modern dan berkualitas, “ujarnya.
Baca Juga: Pemkot Pontianak Serahkan 41 Sertifikasi Halal Kepada Pelaku UMKM