Sonora.ID – Berikut beberapa teks khutbah Jumat akhir bulan Muharram, singkat namun menyentuh hati yang bisa dijadikan referensi.
Tidak terasa bulan Muharram akan segera berganti dengan bulan Shafar.
Muharram merupakan salah satu dari empat bulan haram dalam Islam, yang artinya bulan yang dimuliakan dan dihormati.
Maka dari itu sebelum bulan penuh makna ini berakhir, mari kita terus meningkatkan ibadah dan amal saleh untuk mendapatkan keberkahan, ampunan, dan rahmat yang berlimpah dari Allah SWT.
Nah, khutbah Jumat akhir bulan Muharram cocok untuk diangkat sebagai tema oleh khatib saat sholat Jumat.
Baca Juga: 3 Khutbah Jumat Pertengahan Bulan Muharram, Singkat Menyentuh Hati
Berikut 3 khutbah Jumat akhir bulan Muharram, singkat namun menyentuh hati yang sudah Sonora.ID rangkum dari berbagai sumber.
1. Khutbah Jumat Akhir Bulan Muharram
Bagaimana Seharusnya Menutup Bulan Muharram?
الحَمْدُ للهِ الَّذِيْ خَلَقَ الزّمَانَ وَفَضَّلَ بَعْضَهُ عَلَى بَعْضٍ فَخَصَّ بَعْضُ الشُّهُوْرِ وَالأَيَّامِ وَالَليَالِي بِمَزَايَا وَفَضَائِلَ يُعَظَّمُ فِيْهَا الأَجْرُ والحَسَنَاتُ.
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِي بِقَوْلِهِ وَفِعْلِهِ إِلَى الرَّشَادِ.
اللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ علَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ مُحَمّدٍ وَعَلَى آلِه وأصْحَابِهِ هُدَاةِ الأَنَامِ في أَنْحَاءِ البِلاَدِ. أمَّا بعْدُ، فيَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا اللهَ تَعَالَى بِفِعْلِ الطَّاعَاتِ
Jamaah Jumat Rahimakumullah
Hari ini kita berada di ujung bulan Muharram. Dalam hitungan hari ke depan, umat islam sudah memasuki bulan Shafar yang juga tentu saja tidak kalah istimewanya.
Oleh sebab itu marilah berada di akhir Muharram ini kita manfaatkan untuk meningkatkan takwallah.
Yakni menjalankan perintah dan menjauhi yang dilarang. Semoga semakin hari takwa kita kian berkualitas. Amin ya rabbal alamin.
Hadirin yang Berbahagia
Tahun hijriah seperti juga tahun masehi merupakan bagian dari fenomena alam biasa.
Secara ringkas, bila kalender masehi mendasarkan penghitungan pada peredaran bumi mengelilingi matahari, kalender hijriah mengacu pada peredaran bulan mengelilingi bumi.
Karena itulah kita sering mendengar kalender hijriah disebut pula kalender qamariyah (qamar artinya bulan), sedangkan kalender masehi dikenal dengan sebutan kalender syamsiyah (syams artinya matahari).
Namun demikian, di balik posisinya sebagai gejala alam tersebut, terdapat aneka keistimewaan karena agama memang menjadikannya demikian.