Find Us On Social Media :
Akselerasi Percepatan Penurunan Stunting Melalui KB Pasca Persalinan ()

Percepat Penurunan Stunting, BKKBN Akselerasikan Percepatan Penurunan Stunting Melalui KB Pasca Persalinan

Fakhrurazi - Jumat, 26 Juli 2024 | 14:30 WIB

Banjarmasin, Sonora.ID - Dalam upaya percepatan penurunan stunting, Perwakilan BKKBN Kalimantan Selatan (Kqlsel) mengadakan kegiatan penguatan koordinasi pendampingan ibu hamil dan ibu pasca persalinan di salah satu hotel berbintang di Banjarmasin, pada 24-25 Juli 2024.

Acara ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas program Keluarga Berencana (KB) pasca persalinan dan memperkuat sinergi antara tenaga kesehatan dan elemen masyarakat dalam penanganan stunting.

Kegiatan ini dibuka oleh Plt Kepala Perwakilan BKKBN Kalsel, Nyigit Wudi Amini yang dalam arahannya menekankan pentingnya program KB Pasca Persalinan sebagai upaya ganda untuk melindungi kesehatan ibu dan anak.

"Rasanya kita sama-sama menyadari betapa pentingnya KB Pasca Salin ini karena KB Pasca Salin ini 'double protect' karena setiap pasangan menjadi dapat dipastikan mengatur jarak kehamilannya, sehingga dari situ mereka bisa memastikan pengasuhan, menyusui secara optimal."

"Di lain sisi, kita juga dapat memastikan bahwa dalam jangka waktu tertentu tidak akan ada kelahiran bayi lagi sehingga tidak ada kelahiran bayi stunting," tutur Nyigit.

Baca Juga: BNNP Kalsel Musnahkan Narkotika Jenis Sabu Seberat 194,02 Gram

Ia juga menghimbau bahwa akan ada pelayanan KB serentak untuk memperingati Hari Kependudukan Sedunia. Pelayanan serentak ini berlangsung dari 29 Juli hingga 5 Agustus 2024.

"Kebetulan nanti di Hari Kependudukan Sedunia akan ada pelayanan KB serentak. Kalau kita lihat target provinsi Kalimantan Selatan itu sebesar 1.910 akseptor. Kalau target ini kita bagi jumlah desa, per desa satu saja," jelasnya.

Ia mengajak para bidan dan anggota PKK untuk membantu mencapai target ini dengan memastikan setiap desa atau kelurahan memiliki setidaknya satu akseptor KB.

"Saya mohon nanti ibu bidan dan juga PKK bisa membantu menggerakkan seluruh elemennya. Paling tidak satu akseptor per desa atau kelurahan. Syukur bisa dua. Begitu dua dapat dipastikan kita mencapai target," tambahnya.
.
Nyigit juga mengingatkan pentingnya pelaporan kegiatan untuk memastikan keterlibatan dan hasil yang jelas dari semua pihak yang terlibat.

"Kita sama-sama paham kalau apapun yang kita kerjakan, kalau tidak kita laporkan maka tidak akan kelihatan. Jadi, mohon teman-teman penyuluh KB dan juga OPD KB dikawal betul. Kalau perlu secara rutin di-'feedback' dalam rentang waktu tanggal 29 Juli - 5 Agustus tersebut," ujarnya.

Selain itu, ia juga mendorong optimalisasi penggunaan dana Bantuan Operasional Keluarga Berencana (BOKB) untuk pelayanan KB, yang juga mendukung akselerasi penyerapan dana BOKB di wilayah tersebut.

Acara ini dihadiri berbagai pihak. Termasuk Dinas Kesehatan, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana, Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), PD IBI (Ikatan Bidan Indonesia) serta Ikatan Penyuluh Keluarga Berencana (IPeKB).