Find Us On Social Media :
()

Peluang Pasar Produk Ramah Mangrove

Yudi Wahyono - Sabtu, 27 Juli 2024 | 21:24 WIB

Sonora.ID - Upaya rehabilitasi mangrove yang dilakukan oleh BRGM dilakukan melalui strategi Memulihkan, Meningkatkan, dan Mempertahankan yang kemudian disebut dengan strategi 3M.

Melalui strategi 3M, kegiatan rehabilitasi mangrove tidak hanya dilakukan melalui intervensi penanaman namun juga melalui intervensi pemberdayaan masyarakat, termasuk pada lokasi rehabilitasi mangrove yang akan dipertahankan.

Intervensi pemberdayaan masyarakat di lokasi rehabilitasi mangrove dilakukan melalui upaya penguatan kelembagaan dan pengembangan ekonomi produktif masyarakat terutama yang terlibat dalam kegiatan rehabilitasi dan perlindungan mangrove.

Baca Juga: BRGM Sukses Menggelar Sekolah Lapang Petani Gambut Tanpa Bakar di Kubu Raya

Pengembangan ekonomi produktif masyarakat oleh BRGM dilakukan melalui pemberian hibah bantuan usaha produktif yang disebut juga dengan program Matching Grants.

Program tersebut tidak hanya meliputi pemberian modal usaha dan pembentukan produk saja, tetapi juga diharapkan sampai ke pemasaran produk agar terbentuk rantai usaha yang bersinergis.

Sampai saat ini, kendala utama usaha kelompok ialah pemasaran.

Penyebab kurangnya permintaan pasar akan produk ramah mangrove adalah karena kurangnya informasi dan pengenalan yang ada di masyarakat akan produk tersebut.

Beberapa kelompok usaha membuat sirup mangrove dan dodol mangrove tetapi produk tersebut kalah bersaing dengan produk sirup dan dodol buah lainnya yang tentu saja rasanya lebih dikenal oleh masyarakat umum.

Kegiatan Dialog Publik dengan tema "PELUANG PASAR PRODUK RAMAH MANGROVE” dilakukan sebagai upaya agar produk ramah mangrove dapat lebih dikenal dan diterima oleh masyarakat.

Baca Juga: Pj. Bupati PPU: Dukungan Pemerintah Pusat Revitalisasi Ekowisata Mangrove Akan Terwujud

Semakin masyarakat mengenal produk ramah mangrove, diharapkan penyerapan produk semakin meningkat dan semakin mensejahterakan masyarakat pesisir.

POKDAKAN Salo Sumbala Sejahtera merupakan salah satu kelompok masyarakat binaan BRGM yang berlokasi di Desa Muara Badak Ulu, Kalimantan Timur.

Mata pencaharian utama kelompok merupakan perikanan tambak yang dikombinasikan dengan tanaman mangrove, kemudian disebut sylvofishery.

Kelompok merasakan langsung manfaat mangrove bagi budidaya perikanan dari hal peningkatan hasil panen dan pendapatan ekonomi petambak.

Dengan hasil tambak yang melimpah, kelompok tidak hanya menjual hasil tambak secara segar, namun juga dapat diolah menjadi produk inovasi seperti amplang dan kerupuk.

Inovasi usaha menjadikan produk usaha dapat dipasarkan dengan lebih luas, dan mampu meningkatkan keterlibatan perempuan yang berada di desa sasaran dalam kegiatan usaha.

Baca Juga: Desa Saliki Berencana Mengembangkan Kawasan Mangrove Menjadi Objek Wisata 

e-Fishery merupakan startup Aqua-Tech pertama di Asia yang memiliki misi tunggal untuk melawan kelaparan dunia dengan memanfaatkan potensi Akuakultur.

e-Fishery dihadirkan dengan tujuan dapat membuka lebih luas informasi dan pengetahuan kepada kelompok POKDAKAN Salo Sumbala Sejahtera dan petambak lainnya bahwa hasil tambak memiliki pasar yang cukup luas.

Tidak hanya dipasarkan secara lokal, hasil tambak dengan SOP tertentu dapat disalurkan dengan harga yang lebih tinggi dengan pasar yang lebih spesifik.

e-Fishery berpotensi menjadi mitra kerjasama untuk kelompok karena dapat memberikan pelatihan terkait penyaluran produk kepada distributor dan pasar dengan syarat dan ketentuan yang diajukan oleh buyer atau pasar.

KTH Penghijauan Maju Bersama merupakan salah satu kelompok masyarakat binaan BRGM yang berlokasi di Sumatera Utara.

Baca Juga: Asisten I Hadir Penanaman Mangrove Dan Penaburan Benih Udang Untuk Rehabilitasi DA

Kelompok membuka ekowisata mangrove yang diikuti dengan berbagai usaha turunan lainnya yang dapat membentuk rantai usaha.

Usaha lainnya yang turut tersedia di dalam ekowisata antara lain peran wanita untuk mengolah ikan menjadi kerupuk yang dijadikan oleh-oleh ekowisata, pemanfaatan perahu masyarakat sekitar untuk disewakan untuk wahana susur sungai dan pemancingan, penyewaan tenda untuk wisata jungle camp dan penanaman, serta pelibatan generasi muda untuk marketing dan tour guide pada wisata.

Zie Batik merupakan salah satu pengusaha batik yang memproduksi batik dengan pewarna alam yang ramah lingkungan.

Zie Batik dihadirkan untuk memberikan inspirasi dan pengetahuan kepada kelompok bahwa mangrove juga dapat dijadikan sebagai pewarna alami yang dapat digunakan untuk industri tekstil.

Dalam hal ini, “batik dengan pewarna mangrove” dapat dijadikan sebagai bagian atraksi wisata atau wahana edukasi di dalam ekowisata mangrove yang berperan sebagai daya tarik bagi berbagai kalangan usia.

Zie Batik dapat melatih dan mengedukasi kelompok masyarakat untuk dapat praktek membuat batik menggunakan pewarna alami.

Dengan metode ekowisata yang dikelola secara lanskap, semakin banyak wisata dan wahana yang terbentuk maka semakin memperluas target wisatawan atau buyer dan juga meningkatkan penyerapan sumber daya manusia (SDM) yang ada di sekitar ekowisata.

Baca Juga: Sesuai Arahan Presiden Jokowi, Penanaman Pohon Serentak di Indonesia Terus Berlanjut

Penyerapan SDM merupakan suatu wujud pelibatan masyarakat sekitar untuk turut serta melestarikan dan melaksanakan kegiatan rehabilitasi mangrove.

Setelah terlaksananya kegiatan Dialog Publik dengan tema "PELUANG PASAR PRODUK RAMAH MANGROVE”, diharapkan dapat membuka wawasan dan juga pemahaman kelompok bahwa kerja sama dengan mitra offtakermenjadi suatu tindakan yang menguntungkan satu sama lain.

Kelompok juga menerima informasi mengenai cara terintegrasi dengan pasar, penyesuaian produk dengan kualitas dan minta pasar, serta menjalin kerja sama dengan pihak lain.

Kesesuaian produk terhadap minat dan kualitas yang diinginkan pasar akan meningkatkan dan membangun usaha kelompok menjadi lebih baik sehingga akan berpengaruh terhadap keinginan kelompok untuk tetap menjaga dan melestarikan ekosistem mangrove.

Melalui kegiatan Dialog ini juga diharapkan dapat dihimpun masukan dan saran, baik untuk penyusunan kebijakan maupun pelaksanaan program.

Baca Juga: Penanaman Pohon Mangrove oleh BRI Life untuk Mengurangi Emisi Karbon di Kawasan Ekowisata Kapuk Muara