Find Us On Social Media :
Kualitas Udara Buruk, Ani Sofian Himbau Masyarakat Tidak Keluar Rumah di Malam Hari (Kominfo/Prokopim)

Kualitas Udara Buruk, Ani Sofian Himbau Masyarakat Tidak Keluar Rumah di Malam Hari

Wilhelmus Triputra - Senin, 29 Juli 2024 | 20:05 WIB

Pontianak, Sonora.ID – Kualitas udara di Kota Pontianak kini mulai memburuk akibat dampak asap kiriman dari kebakaran lahan yang terjadi di beberapa wilayah di Provinsi Kalimantan Barat.Meskipun tidak terdapat titik api di Kota Pontianak, asap yang terbawa dari daerah sekitarnya telah mempengaruhi kualitas udara, terutama saat malam hari.

Pj Wali Kota Pontianak, Ani Sofian, menyampaikan imbauan kepada kepala sekolah dan guru untuk mengadakan kegiatan belajar mengajar di dalam ruang kelas sebagai langkah pencegahan terhadap dampak kabut asap. Langkah ini diambil untuk melindungi kesehatan siswa dan tenaga pendidik dari paparan asap yang dapat berdampak buruk pada saluran pernapasan.

Ani Sofian juga mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak keluar pada malam hari karena kondisi asap yang begitu pekat.

“Berdasarkan data di Kota Pontianak tidak ada titik api, artinya kita dapat kiriman asap dari daerah lain Kalbar. Karena itu, untuk sementara waktu saya minta sekolah mengurangi aktivitas di luar kelas, seperti mata pelajaran olahraga fokus membahas teori dulu,” terangnya di Kantor Wali Kota, Senin (29/7/2024).

Baca Juga: Pj Gubernur Kalbar Ajak Semua Pihak Bersama Tanggulangi Karhutla

Ia menyampaikan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak belum berencana meliburkan sekolah karena melihat perkembangan kondisi cuaca beberapa hari ke depan. Perihal tersebut juga menunggu kebijakan dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat. Ani Sofian bilang, dari hasil pemantauan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pontianak, rerata kualitas udara tergolong sedang. 

Sebagai upaya encegah penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA), Ani Sofian telah meminta setiap puskesmas untuk berfungsi secara optimal menangani gangguan kesehatan serta mendeteksi sejak dini. Dirinya juga mengimbau warga yang harus beraktivitas di luar rumah agar selalu mengenakan masker.

“Berkaitan dengan asap biasanya ada penyakit saluran pernafasan, kita minta puskesmas untuk berfungsi secara optimal melayani masyarakat yang mengalami gangguan kesehatan,” ujarnya.

Merujuk data yang dirilis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kalbar melalui laman website kalbarprov.bmkg.go.id, sudah 16 hari tidak terjadi turun hujan di Kota Pontianak. Hal itu menyebabkan titik api yang bertambah kian hari serta meningkatkan kemudahan karhutla.

Tetapi di saat yang sama pula, BMKG Kalbar juga memprediksi akan terjadi hujan pada hari Selasa (30/7) esok dan akan terjadi selama satu pekan ke depan. Ani Sofian berharap ketika hujan nanti masyarakat tetap berada di dalam rumah.

“Mudah-mudahan segera hujan sesuai prakiraan dan meredam api akibat karhutla, fokus kita setelahnya adalah pencegahan karhutla,” pungkasnya.

Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News