Find Us On Social Media :
Windy Ingin Pendampingan Perajin Wastra Dilakukan Sesering Mungkin (Adpim)

Windy Ingin Pendampingan Perajin Wastra Dilakukan Sesering Mungkin

Wilhelmus Triputra - Selasa, 30 Juli 2024 | 09:20 WIB

 

Pontianak, Sonora.ID - Mengenakan Wastra asal Provinsi Kalimantan Barat, Penjabat (Pj) Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah Provinsi Kalimantan Barat, Ny. Windy Prihastari Harisson, S.STP., M.Si., membuka secara resmi agenda Designer Dispatch Service (DDS) Tahun 2024 di Hotel Golden Tulip Pontianak, Senin (29/7/2024).

DDS merupakan kegiatan fasilitasi yang memfokuskan pada kegiatan pendampingan Desainer kepada pelaku usaha dalam rangka pengembangan desain sehingga menghasilkan purwarupa (mock up) produk ekspor yang berdaya saing di pasar global.

Pengembangan produk yang dilakukan melalui kegiatan Designer Dispatch Service (DDS) memiliki tujuan agar pelaku usaha yang berorientasi ekspor melalui penciptaan produk-produk ekspor baru yang berdaya saing, berkualitas dan sesuai selera pasar dan permintaan konsumen.

"Agenda ini sangat penting sekali, dimana kita ingin mengembangkan industri Ekonomi Kreatif dan Industri Pariwisata sebagai sektor pendapatan di daerah kita," ungkap Windy.

Baca Juga: FLP Kalbar Bersama Disperpusip Pontianak Gelar Pelatihan Menulis Cerita Anak

Pj. Ketua Dekranasda menerangkan bahwasanya prinsip dari Ekonomi Kreatif adalah dari bahan mentah menjadi suatu produk yang bernilai tambah dan menjadikan UMKM Kalbar dikenal seluruh negara (dunia).

"Maka dari itu pengrajin kita perlu pendampingan dari narasumber-narasumber yang hadir dalam agenda ini. Kita melihat tadi hasil-hasil produk mereka sudah sangat bagus apalagi didampingi selama 4 hari dan berkelanjutan nanti di bulan Oktober mengikuti pameran," ujarnya.

Satu sisi, Windy menyayangkan bahwa sebelumnya sudah ada permintaan produk Kalbar dari Negara Mexico karena kekurangan bahan baku dan perajin maka hal tersebut tidak dapat dilaksanakan.

"Karena kurangnya bahan baku dan pengrajin sehingga mereka tidak bisa memenuhi permintaan ekspor produk tersebut. Nanti permasalahan-permasalahan itu akan kita diskusikan bersama forum UMKM Kalbar," tuturnya.

Windy mengharapkan program-program pendampingan perajin yang dilaksanakan hari ini tidak hanya dilakukan sekali, namun harus dilakukan berkali-kali agar produk-produk yang dihasilkan semakin berkualitas.

"Saya harap tidak hanya satu tahun sekali kegiatan seperti ini dilaksanakan, tapi harus ada beberapa kali program pendampingan, sehingga banyak sekali yang bisa kita promosikan produk-produk tersebut," harap Windy.

Dalam menyusun strategi aspek produksi, Windy mengaku sudah menyiapkan beberapa hal yakni dengan memberikan pelatihan, pendampingan kepada pengrajin, kemudian barang/produksi dipamerkan atau diproduksikan di pameran-pameran lokal, nasional maupun internasional.

"Berbagai macam pameran kita selalu ikuti, itu yang harus kita gencarkan, dan terlebih lagi kita harus show up, flexing/pamerkan produksi wastra dan kerajinan kita agar orang luar tahu kita memiliki produk-produk yang berkualitas," tutup Windy.

Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News