Sonora.ID - Berikut ini adalah kumpulan contoh soal ANBK SMK Literasi dan Numerasi yang dilengkapi dengan kunci jawaban.
ANBK merupakan singkatan dari Asesmen Nasional Berbasis Komputer. Ujian ini dilakukan pada seluruh tingkat satuan pendidikan dasar, mulai dari SD, SMP, hingga SMA maupun SMK.
Dikutip dari website Pusmendik (Pusat Asesmen Pendidikan), Asesmen Nasional dilaksanakan dengan 3 instrumen yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM Literasi, Numerasi), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar.
Contoh Soal ANBK SMK Literasi dan Numerasi dengan Kunci Jawaban
Baca Juga: 10 Contoh Soal Momen Gaya Lengkap dengan Pembahasan
Bacalah cerpen berikut!
Perjuangan Belum Usai
Aku terlahir dari keluarga miskin, sangat miskin. Namun, hal itu tak sedikit pun menyurutkan niatku untuk terus belajar dan bersekolah setinggi mungkin agar impianku menjadi kenyataan.Beberapa tahun yang lalu, saat aku hendak memasuki jenjang pendidikan menengah atas. Aku dan kedua orangtuaku sempat berdebat hebat. Lagi-lagi masalah ekonomi. Masuk SMA adalah barang mewah buat kami yang demi mengisi perut saja kami merasa kewalahan.Satu yang harus kusyukuri, Tuhan telah menitipkan kecerdasan padaku, sehingga dengan kondisi ekonomiku yang seperti ini aku masih memiliki peluang masuk SMA dengan beasiswa. Tuhan memang maha Adil, di balik kesulitan selalu ada kemudahan.“Mas, kamu tetap ingin melanjutkan ke SMA?” Ibu masih sibuk menggoreng di dapur kecil kami.
“Iya, Bu, doakan Dimas mendapat beasiswa, supaya tidak perlu biaya.”
“Halah Mas, jangan mimpi di siang bolong. Anak pemulung seperti kamu sudah cukuplah sampai SMP, nggak usah neko-neko?” Kalimat Bapak benar-benar menjadi anak panah yang dengan cepat bersarang di relung hatiku. Kalau dipikir dengan logika memang ucapan Bapak benar.
Lagi-lagi Tuhan memang selalu memberikan apa yang kita butuhkan, bukan yang kita inginkan. Berkat kerja kerasku, akhirnya aku berhasil duduk di bangku SMA Favorit di Jakarta. Sayangnya, tak lama setelah aku bersekolah di tempat itu, Bapak pergi meninggalkan aku, Ibu, dan Adikku untuk selamanya. Sungguh, aku tidak ingin kehilangan Bapak untuk selamanya. Aku ingin Bapak bangga melihat keberhasilanku. Tanpa kusadari tangisanku pecah, tumpah-ruah.
Hari terus berganti. Aku harus kembali ke sekolah dan kembali kepada keseharianku yang melelahkan. Tak terasa sudah hampir dua tahun aku menimba ilmu di sekolah ini. Aku bertekad untuk lulus dengan nilai terbaik supaya aku dapat dengan mudah meraih beasiswa untuk masuk Perguruan Tinggi Negeri.
Rupanya, harapan tak selalu sejalan dengan kenyataan. Dan impian tak selalu senada kehidupan. Perjalananku ketika menimba ilmu di sini tidak semudah yang ada dipikiranku. Banyak rintangan yang harus aku hadapi, Ibu yang menyusul Bapak membuatku harus membagi waktu untuk menanggung hidup kedua Adikku.
“Dimas, mengapa belakangan ini prestasi belajarmu menurun?” Aku hanya menunduk, menggurat-gurat lantai keramik dengan sepatu dekilku.
“Kalau prestasimu menurun seperti ini terus sepertinya saya terpaksa harus mencabut beasiswa pendidikan kamu!” Entah berapa kali ancaman itu kudengar. Dan aku harus merelakan satu tahun terakhir membiayai sekolahku sendiri.
Baca Juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 Halaman 22 Kurikulum Merdeka
Hingga tiba saatnya hari kelulusan. Dengan perjuangan yang keras, aku sangat bersyukur dapat lulus dari sekolah ini dengan predikat siswa terbaik. Tak hanya itu, impianku untuk melanjutkan ke jenjang Perguruan Tinggi pun berhasil kuraih.
Aku telah berhasil melewati serangkaian tikungan, turunan dan tanjakan yang Tuhan berikan kepadaku. Tujuan utamaku adalah menjadi pahlawan pendidikan yang akan mencerdaskan jutaan anak bangsa yang hidup diambang garis takdir yang memilukan.
Perjuanganku kembali dimulai saat aku mulai merintis “Lembaga Pendidikan Anak Pinggiran”. Sekolah yang bangunannya sangat sederhana itu kudirikan bersama beberapa teman untuk menampung anak-anak kurang beruntung. Inilah awal dari perjuangan yang sesungguhnya.
1. Mengapa Dimas harus membagi waktu untuk menanggung hidup kedua adiknya?
A. Karena Bapak dan Ibu Dimas telah meninggal dunia.
B. Karena Dimas tetap ngotot melanjutkan sekolahnya.
C. Karena adiknya harus segera kembali ke sekolah.
D. Karena Dimas harus belajar keras untuk mendapat beasiswa
Jawaban: A.
2. Menurut teks tersebut, bagaimana kondisi perekonomian keluarga Dimas?
A. Sangat miskin namun berkecukupan.
B. Serba kekurangan karena tidak bekerja.
C. Sangat miskin dan serba kekurangan.
D. Miskin dan tidak memiliki penghasilan.
E. Bekerja, tetapi berpenghasilan rendah.
Jawaban: C.
Untuk menjawab pertanyaan nomor 3, 4, dan 5 silakan baca dengan cermat teks cerita berikut:
Makna Sebilah Bambu dalam Tari Bambu Gila
Tari Bambu Gila atau Baramasewel merupakan permainan sejak zaman penjajahan Portugis di masa lalu yang berasal dari Maluku. Tarian ini memang bernuansa mistis dengan melibatkan adanya roh halus yang akan menggerakkan sebatang bambu panjang yang dibawa oleh tujuh orang dewasa. Pada masyarakat Maluku yang masih tradisional, aura mistis dalam permainan bambu gila akan terasa sangat kental. Pasalnya, orang-orang yang boleh memainkan bambu gila bukanlah orang sembarangan, melainkan mereka yang sudah terpilih.
Baca Juga: Kunci Jawaban IPA Kelas 10 Halaman 36 Kurikulum Merdeka: Virus dan Peranannya
Tari Bambu Gila digunakan salah satunya sebagai pemindahan dan penarikan kapal dilakukan dengan bantuan Bambu Gila. Selain itu, pada masa peperangan, Bambu Gila digunakan untuk melawan musuh. Masyarakat Maluku juga menjadikan Bambu Gila sebagai bagian spiritual dan warisan budaya dari leluhurnya sebagai pertunjukan masyarakat Maluku sekaligus sebagai sarana dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Tetapi sekarang sudah mulai sebagai hiburan suatu acara, asalkan tidak menyalahi aturan dan normanya.
Semakin berkembangnya zaman tari Bulu Gila ini yang sudah dimodifikasi dalam gerakannya. Walaupun kehadiran Roh Halus ini adalah hal yang sangat menarik dari tarian ini, namun makna tarian ini bukanlah hal-hal gaib di dalam tarian. Sebenarnya, gerak para penari yang menahan gerakan magis bambu adalah sebuah simbol dari nilai kebersamaan yang harus tetap terjaga. Gerakan kaki yang serempak dan penuh dengan kekuatan menunjukkan semangat gotong royong dalam kehidupan rakyat Maluku yang disebut Masohi. Meskipun telah dilakukan hasil modifikasi, makna inilah yang tetap ada dan lebih ditonjolkan dalam tarian Bambu Gila, dan nilai-nilai inilah yang masih terbawa dalam tarian Bambu Gila.
Tari Bulu atau Bambu Gila ini sebenarnya sudah cukup langka, sekalipun itu di Maluku sendiri. Hanya ada beberapa kampung yang mampu membawakan tarian ini secara otentik. Namun demikian, banyak sanggar tari di Maluku yang telah mempelajarinya dan mengambil intisari tarian ini untuk ditampilkan dalam bentuk yang lebih modern. Biasanya, tarian ini ditampilkan sebagai tari penyambutan tamu atau hiburan dalam berbagai acara formal. Bambu Gila adalah sebuah identitas masyarakat Maluku yang tidak akan ditemukan di belahan Nusantara lainnya. Lewat tarian ini, maka kita akan semakin yakin bahwa Indonesia itu memang kaya.
3. Anda ingin mencari informasi mengenai tradisi Bambu Gila. Kata kunci yang sesuai untuk mencari informasi tersebut adalah...
A. Tarian adat Maluku.
B. Tarian mistis Maluku.
C. Tarian asal Maluku.
D. Tari Bulu Maluku.
Jawaban: (B) Tarian mistis Maluku, (D) Tari Bulu Maluku.
4. Penulis ingin menggambarkan Tari Bambu Gila atau Baramasewel.
Menurut kamu apakah warna pada ilustrasi di atas sudah sesuai dengan pesan yang disampaikan penulis. Klik pada pilihan Benar atau Salah untuk setiap pernyataan berdasarkan isi teks!
A. Sesuai. Karena warna pakaian para penari terlihat kontras dengan pengambilan gambar di siang hari.
B. Sesuai. Karena warna pakaian pemain bambu gila menyatu dengan laut sehingga sesuai dengan isi teks.
C. Sesuai. Karena warna bambu terlihat menonjol dengan pakaian pemain yang berwarna merah.
Jawaban: A (Benar), B (Salah), C (Benar).
5. Semakin berkembangnya zaman, tari Bulu Gila ini sudah dimodifikasi dalam gerakannya. Apa yang menjadi penyebab perubahan atau modifikasi dari tarian Bulu Gila ini?
A. Perilaku masyarakat yang modern dan meninggalkan tradisi.
B. Keinginan masyarakat membuat tradisi yang sederhana.
C. Kelengkapan dalam tradisi bambu gila semakin langka.
D. Turunnya minat dalam bermain tradisi tari gila.
E. Pola pikir masyarakat yang semakin modern.
Jawaban: E
Baca Juga: 15 Contoh Soal Pretest PembaTIK Level 1 beserta Kunci Jawabannya
Baca Teks Berikut untuk Mengerjakan Soal 6, 7, 8, dan 9.
Bunga Matahari dan Pertemuannya dengan Hangat