Sonora.ID - Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2030 diluncurkan dalam acaraFestival Ekonomi dan Keuangan Digital (FEKDI) dan Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2024. Ajang ini merupakan salah satu upaya Bank Indonesia untuk mengakselerasi ekonomi digital nasional bagi generasi masa depan.
Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI, Fitria Irmi Triswati menjelaskan forum FEKDI dan KKI menjadi ajang untuk berinteraksi dan berkolaborasi membangun ekosistem ekonomi dan keuangan digital yang inklusif serta pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Dalam forum ini akan ada seminar, talk show, pameran, showcase, dan berbagai user experience lainnya.
"Kami yakin digitalisasi adalah kunci untuk menciptakan ekonomi keuangan yang inklusif, mendukung inovasi, dan meningkatkan daya saing UMKM Indonesia," kata Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI, Fitria Irmi Triswati, Kamis (01/08/2024).
"Kalau ditanya kenapa gabung? Komitmen Bank Indonesia dalam akselerasi inovasi untuk pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dibarengi dengan komitmen kami untuk mendorong UMKM mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan pula," tambahnya.
Baca Juga: Waspada Potensi Rob 3 - 6 Agustus 2024
Kepala Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen Bank Indonesia, Anastuty Kusumowardhani menyebut ada tiga alasan yang membuat Bank Indonesia menggelar FEKDI dan KKI setiap tahunnya. Tidak hanya sekedar ajang showcasing atau pameran, tetapi juga sebagai ajang sinergi kebijakan.
"Ada tiga alasan mengapa FEKDI dan KKI selalu dilaksanakan setiap tahunnya oleh Bank Indonesia. Pertama merupakan ajang sinergi kebijakan dan showcasing berbagai produk dan inovasi yang merupakan pencapaian dalam pengembangan ekosistem ekonomi dan keuangan digital serta pengembangan UMKM," ungkap Anastuty.
"Kedua, ini merupakan puncak selebrasi pembinaan UMKM Bank Indonesia dan panggung bersama untuk mendorong sinergi dan kolaborasi di antara stakeholders untuk mendorong UMKM Indonesia naik kelas, go digital, go global. Ketiga, showcasing produk-produk UMKM premium dan inovatif yang telah dikurasi sesuai dengan perkembangan pasar serta diperluas tidak hanya wastra tapi juga turunan wastra, aksesoris, home decor, food and beverage, termasuk produk teh dan kopi," tambahnya.
Sementara itu, dukungan atas inklusi jeuangan digital, juga diberikan bank pembangunan daerah seperti Bank DKI. Kehadiran ini juga menandai peran aktifnya dalam mendorong transformasi digital di sektor keuangan.
FEKDI yang diinisiasi oleh Bank Indonesia bersama Kementerian Perekonomian dengan turut didukung oleh Kementerian/Lembaga terkait dan asosiasi serta industri, diselenggarakan dengan tema “Sinergi Memperkuat Ekonomi dan Keuangan Digital serta Inklusif untuk Pertumbuhan yang Berkelanjutan”, sejalan dengan arah kebijakan Pemerintah untuk memperkuat stabilitas sistem pembayaran dan akselerasi lebih lanjut ekonomi dan keuangan digital nasional untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. FEKDI merupakan ajang sinergi kebijakan dan showcasing berbagai produk dan inovasi, implementasi kebijakan serta pencapaian dalam pengembangan ekosistem ekonomi dan keuangan digital.
Direktur Utama Bank DKI, Agus H. Widodo dalam keterangan tertulisnya pada Kamis (01/08) mengatakan partisipasi pada FEKDI 2024 merupakan bukti komitmen dalam mendukung percepatan digitalisasi sektor keuangan. Sebagai BUMD, pihaknya menjalankan peran sebagai kolaborator pertumbuhan ekonomi khususnya di Jakarta, melalui berbagai inovasi digital untuk memperluas aksesibilitas, menyediakan layanan keuangan yang lebih mudah diakses, dan lebih efisien bagi masyarakat," ujar Agus.
Senada dengan itu, Direktur Teknologi dan Operasional Bank DKI, Amirul Wicaksono menyampaikan dengan hadir di FEKDI 2024, pihaknya berharap dapat memperluas jangkauan dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya digitalisasi keuangan.
"Hal ini sejalan dengan komitmen untuk terus bersinergi dengan berbagai pihak guna memperluas ekosistem keuangan digital yang inklusif dan berkelanjutan di Indonesia,” tandasnya.
Acara ini turut dihadiri Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, dan Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo.